Jakarta (ANTARA) - Restoran cepat saji Mecca Fried Chicken menawarkan opsi sajian ayam goreng yang halal dan tayib kepada konsumen yang semakin kritis dalam menentukan pilihan produk.

"Tim R&D Mecca menyiapkan beberapa inovasi menu baru yang tidak hanya enak, namun pastinya juga halal dan tayib," kata CEO Inspirasi Bisnis Nusantara Gufron Syarif selaku pengelola restoran kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

"Tren bisnis ayam goreng lokal di Indonesia memang terus berkembang pesat, mengingat tingginya minat masyarakat dan kesadaran masyarakat, yang semakin kritis dalam memilih brand sesuai dengan personal value masing-masing," kata pria yang biasa disapa Ufo itu.

Selain menyediakan produk yang halal dan baik, ia melanjutkan, pengelola restoran keluarga Mecca Fried Chicken mengedepankan penerapan prinsip-prinsip kemanusiaan dalam menjalankan usaha.

Gufron menyampaikan bahwa restorannya memastikan seluruh bahan baku yang digunakan halal, demikian pula proses produksinya.

Selain itu, pengelola restoran memastikan pemasok bahan bakunya tidak berafiliasi dengan Israel dan entitas yang terlibat dalam genosida yang dilakukan Israel di Gaza, Palestina.

"Lebih dari sebuah brand fast food, kami ingin menjadi sebuah wasilah atau jalan yang dapat mendekatkan kepada nilai-nilai kebermanfaatan bagi sesama, khususnya pada isu Palestina yang merupakan sebuah isu kemanusiaan yang serius dan menjadi tanggung jawab bagi sesama Muslim," katanya.

Baca juga: Restoran Ta Wan dapat sertifikat halal

​​​​​​Baca juga: Mencicipi hidangan khas Vietnam di restoran halal Saigon

Di samping menyajikan pilihan makanan enak yang halal dan tayib, Ufo mengatakan, pengelola restoran berupaya menumbuhkan kepedulian konsumen terhadap sesama manusia dengan mengajak konsumen membantu rakyat Palestina.

"Melalui inisiatif seperti donasi dari setiap potong ayam yang terjual, kami ingin menunjukkan bahwa bisnis bisa menjadi sarana untuk berbagi dan berkontribusi dalam aksi kemanusiaan," katanya.

Ufo menyampaikan bahwa pengelola restoran menyisihkan Rp1.000 dari hasil penjualan setiap potong ayam goreng untuk disumbangkan kepada rakyat Palestina.

Pada acara pembukaan restoran pada Februari 2025, menurut dia, pengelola restoran menyalurkan bantuan Rp150 juta dari hasil penjualan ayam goreng kepada rakyat Palestina melalui Adara Relief.

Ia mengemukakan bahwa pengelola restoran menjadikan nilai kemanusiaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari identitas dan prinsip bisnis.

"Sebagai Muslim, kami meyakini bahwa setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berbisnis, harus berlandaskan nilai-nilai Islam," katanya.

"Bagi kami, keberkahan dalam bisnis bukan hanya diukur dari seberapa besar keuntungan yang didapat, tetapi juga dari seberapa banyak manfaat yang bisa kita berikan kepada masyarakat luas," demikian Gufron Syarif.

Baca juga: Asosiasi minta BPJPH dan MUI mempermudah sertifikasi halal

Baca juga: Kepala BPJPH: Sertifikat halal jadi daya tarik pelanggan restoran

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025