Kita harapkan Trading Carbon UMPR berjalan lancar

Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melalui Tim Task Force Carbon Trading Universitas Muhammadiyah Palangkaraya-Menyangga Bisnis (CTUMPR-MB) memperkuat program carbon trading.

Ketua Tim Task Force Trading Carbon UMPR, Dr Riban Satia, MSi di Palangka Raya, Senin mengatakan, pihaknya secara teknis sudah menyiapkan sejumlah persyaratan sesuai dengan regulasi agar bisa menjalankan carbon trading ini.

“Termasuk sudah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk untuk mengukur potensi dan kelayakan hutan yang dimiliki UMPR,” katanya.

Rektor UMPR Assoc Prof Dr Muhamad Yusuf secara resmi telah meluncurkan Carbon Trading Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Menyangga Bisnis atau CT UMPR-MB.

Menurut Rektor, dengan diluncurkannya CT UMPR-MB ini, maka kampus swasta terbesar di Kalteng ini, mempunyai unit usaha baru bagian dari UMPR menyangga bisnis yang mempunyai potensi menjanjikan untuk dikembangkan.

“Kita harapkan Trading Carbon UMPR berjalan lancar dan kita harapkan bisa secepatnya bisa terealisasi. Semua tahapan sudah kita lakukan, dari membentuk Tim Task Force hingga tim kita telah melakukan pertemuan dengan Menteri Kehutanan RI beberapa waktu lalu,” katanya.

Baca juga: BRIN dorong optimasi mangrove, maksimalkan potensi perdagangan karbon

Baca juga: KESDM: Nilai perdagangan karbon PLTU pada 2023 tembus Rp84,17 miliar

Alumnus Program Doktor Administrasi Universitas Pajajaran ini, optimistis Trading Carbon UMPR, berjalan sesuai harapan dan menjadi sumber biaya penyokong institusi dan serapan alumni sebagai lapangan kerja.

Salah satu Tim Task Force CTUMPR-MB UMPR, Rakhdinda Dwi Artha Qairi, M AP, usai pertemuan dengan Menhut, menyampaikan, pihaknya mendapat angin segar.

Untuk itu pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian tersebut, termasuk menyiapkan semua persyaratan sesuai dengan regulasi hingga sampai dengan terealisasinya perdagangan karbon tersebut.
Dia juga menyebutkan sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kehutanan Pemprov Kalteng.

“Alhamdulillah, pihak Dinas Kehutanan Kalteng memberikan dukungan kepada kita dalam carbon trading,” katanya.

Baca juga: Kemenperin targetkan sembilan sektor ikut perdagangan karbon pada 2027

Baca juga: Menhut: Perdagangan karbon sektor kehutanan segera diresmikan

Sebelumnya, saat kunjungan ke Kota Palangka Raya Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, mengapresiasi dan menyambut baik adanya program Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), dengan adanya carbon trading atau perdagangan karbon pada sejumlah kawasan hutan milik UMPR.

Apresiasi tersebut disampaikan Menhut, saat pertemuan perwakilan Tim Task Force Carbon Trading Universitas Muhammadiyah Palangkaraya-Menyangga Bisnis (CTUMPR-MB), di salah satu hotel di Palangka Raya.

“Saya menyampaikan apresiasi dan menyambut baik carbon trading yang akan dilakukan UMPR,” kata Menteri Kehutanan.

Baca juga: Jakarta jadi pionir penyelenggara nilai ekonomi karbon di Indonesia

Baca juga: OJK: Transaksi karbon internasional 49,5 ribu ton CO2e per 24 Februari

Baca juga: Wamen LH: RI dorong suplai kredit karbon dari solusi berbasis alam

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025