Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meminta oknum petani di Kembangan Utara, Kembangan untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak kembali merusak atau membolongi turap atau "sheetpile" untuk mencegah banjir di wilayah itu.
"Kalau kasus di Kembangan Utara, saya sudah perintahkan lurah untuk mengumpulkan, mengundang seluruh para petani penggarap di kelurahan, disaksikan oleh Binmas, Babinsa, diberikan pemahaman, diberikan pembelajaran. Saya bahkan minta untuk buat pernyataan," kata Uus ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Baca juga: SDA Jakbar duga ada petani yang bolongi turap di Kembangan
Uus mengatakan hal itu menyusul adanya oknum petani di Kembangan Utara yang membolongi turap Kali Angke untuk kepentingan irigasi lahan pertaniannya beberapa waktu lalu.
Tindakan tersebut, lanjut dia, dapat berakibat fatal bagi penanggulangan banjir, khususnya ketika hujan tiba.
"Pada musim hujan atau pada saat ada air kiriman dari Katulampa, airnya itu kan akan masuk ke bolong-bolong turap, sehingga masyarakat yang akan terdampak," ujarnya.
Menurut Uus, pengairan lahan pertanian seharusnya dilakukan tanpa merugikan kepentingan umum.
"Kita harus sama-sama memberikan pembelajaran, pemahaman kepada para petani, penggarap untuk melakukan usaha tanpa membuat atau menimbulkan masalah yang lain atau merusak fasilitas umum yang akan membahayakan masyarakat banyak," kata dia.
Baca juga: Pemkot Jakbar bangun turap untuk cegah banjir di Kembangan
Uus pun menegaskan bahwa tindakan tersebut dapat saja dilaporkan kepada pihak kepolisian oleh warga yang merasa dirugikan.
Pemkot Jakbar pun telah memberikan sosialisasi kepada para petani wilayah tersebut agar tidak melakukan perbuatan segelintir oknum tersebut.
"Sudah saya sosialisasikan, sudah saya minta kepada lurah untuk dipanggil ke kelurahan, bahkan saya sudah minta membuat pernyataan, tidak akan mengulangi lagi. Kalau mengulangi lagi, dan warga melaporkan ke polisi, jangan salahkan saya," ujarnya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025