Penduduk yang mengungsi tersebut adalah di Paal Dua, Ternate Tanjung, Komo Luar, Dendengan Dalam, Sumompo, Bailang, Cempaka dan sebagian Wanea.

Manado (ANTARA News) - Bencana banjir dan tanah longsor melanda Manado pada Minggu dini hari hingga subuh, menyebabkan 3.000 orang mengungsi.

Wakil Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, di lokasi bencana Manado, Minggu, mengatakan di beberapa lokasi sejak Sabtu pukul 24.00 WITA, hingga Minggu subuh pukul 04.00 WITA, air sudah naik sampai ketinggian 3,6 meter, dan berhenti naik. Sekitar 3.000 penduduk sudah mengungsi.

"Penduduk yang mengungsi tersebut adalah di Paal Dua, Ternate Tanjung, Komo Luar, Dendengan Dalam, Sumompo, Bailang, Cempaka dan sebagian Wanea," kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, di lokasi bencana, Minggu.

Vicky mengatakan, warga yang mengungsi sudah diberikan bantuan oleh pemerintah melalui Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, berupa makanan siap saji.

Ia mengatakan, seluruh penduduk yang berada di wilayah bencana yang mengungsi memang sudah diberikan bantuan, dan akan berlangsung hingga tujuh hari.

Ia mengatakan selain makanan siap saji, pemerintah juga mendirikan dapur umum, untuk menolong warga mendapatkan makanan sehingga bisa tetap makan dan tidak kelaparan.

Ia mengatakan warga mengungsi di sekolah-sekolah, masjid dan gereja, rumah saudara, dan wilayah tinggi sampai kondisi dirasakan aman.

"Meski berada di lokasi bencana, warga ada yang sudah kembali membersihkan sisa-sisa bencana seperti sampah dan lumpur yang masuk di rumahnya," katanya.

Namun ia mengingatkan warga untuk tetap waspada, dan jangan sampai terlena, sambil berharap hujan tidak lagi turun agar bisa segera mengambil mengamankan diri dan mengungsi kalau air naik lagi.

"Tetapi saya sudah berkoordinasi dan menginstruksikan seluruh camat, lurah sampai kepala lingkungan untuk bersama dengan BPBD dan Dinas Sosial mengarahkan warga mengungsi," katanya.



Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015