Jakarta (ANTARA) - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) siap melakukan upaya pengurangan jejak karbon dan pengelolaan limbah secara berkelanjutan yang merupakan bagian dari implementasi ESG Roadmap 2025-2029 yang telah disusun perseroan.
Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat mengatakan, perseroan berkomitmen menjadikan kompetensi lingkungan, sosial, dan tata kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai unique value proposition.
"Dengan mengintegrasikan ESG ke dalam setiap aspek operasional, HUMI memprioritaskan solusi jangka panjang bagi lingkungan, komunitas, dan seluruh pemangku kepentingan," ujar Tirta dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Selain pengurangan jejak karbon dan pengelolaan limbah berkelanjutan, langkah strategis lainnya yaitu berupa lingkungan kerja yang inklusif, penerapan standar keberlanjutan pada rantai pasok, program sosial, serta tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Meski demikian, Tirta mengakui adanya tantangan dalam implementasi ESG seperti besarnya investasi awal, kompleksitas regulasi, transformasi budaya, serta kesiapan rantai pasok.
"Namun HUMI telah menyiapkan strategi membangun resiliensi organisasi melalui Roadmap ESG yang terintegrasi, kemitraan dan inovasi teknologi, penguatan kapasitas SDM, serta pengelolaan risiko proaktif," katanya.
Perseroan menargetkan menjadi ESG Leader di industri pelayaran pada 2029 melalui penyusunan ESG Roadmap 2025-2029.
Direktur HUMI Dedi Hudayana menjelaskan beberapa kriteria dan indikator untuk mencapai target ESG Leader 2029 yang mengacu pada standar global dan sembilan topik material yang telah ditetapkan.
"Dengan roadmap ini, HUMI berkomitmen memantapkan posisinya sebagai perusahaan pelayaran berkelanjutan yang inovatif dan kompetitif di kancah domestik maupun internasional," ujar Dedi.
Program konservasi mangrove yang telah diinisiasi sejak pertengahan 2024 juga akan terus dikembangkan secara berkelanjutan. Rencananya akan diintegrasikan dengan mekanisme perdagangan karbon serta kolaborasi dengan komunitas pesisir melalui edukasi dan pemberdayaan ekonomi.
Di sisi lain, digitalisasi juga akan dioptimalkan untuk akselerasi implementasi ESG Roadmap HUMI. Beberapa inisiatif yang disiapkan antara lain Fleet Performance Monitoring System, Employee Well-being Dashboard, ESG Data Analytics & Reporting, serta Cybersecurity & Digital Risk Management.
"Pemanfaatan teknologi digital memungkinkan monitoring ESG yang real-time, peningkatan efisiensi dan pengurangan emisi, keselamatan dan kesejahteraan karyawan yang lebih baik, serta transparansi dan kepatuhan ESG yang lebih tinggi," kata Dedi.
Dengan menerapkan digitalisasi, ia menyebut monitoring ESG menjadi lebih akurat dan real-time serta meningkatkan efisiensi sehingga berdampak pada pengurangan emisi karbon. Selain itu, keselamatan dan kesejahteraan karyawan dan kru yang lebih baik juga dapat terealisasi dengan transparansi dan kepatuhan ESG yang lebih tinggi.
"Dengan mengoptimalkan teknologi, HUMI memastikan bahwa ESG Roadmap bukan hanya visi, tetapi realitas yang bisa diukur dan berdampak nyata," ujar Dedi.
Baca juga: Pengamat soroti pengawasan dan akuntabilitas praktik ESG perbankan
Baca juga: Ekonom: Kelola Danantara sesuai ESG agar tarik investor asing
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025