Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso I Wayan Nariata menyebutkan, meski kemungkinan terkena penyakit ginjal pada anak-anak lebih kecil, penting untuk melakukan skrining dengan frekuensi tertentu pada mereka.
Wayan mengatakan dalam siaran Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa dalam rangka Hari Ginjal Sedunia, bahwa pada anak-anak, sakit ginjal utamanya disebabkan oleh faktor genetik.
"Anak-anak kan sejujurnya memang relatif lebih kecil kemungkinan terkena penyakit ginjal, dalam konteks risk faktor yang bisa dimodifikasi tadi, karena kapal lebih pendek ya, karena secara usia, mungkin baru 2 tahun 3 tahun, 5 tahun tapi memang beberapa tahun kebelakangan itu kan terjadi tren kenaikan juga ya terutama faktor ada makanan, obat-obatan itu bisa juga," kata dokter itu.
Dia pun menyarankan, bagi anak-anak yang memiliki faktor risiko, sebaiknya melakukan skrining sekali dalam setahun, dan apabila tidak memiliki faktor risiko, sekali dalam 2-3 tahun.
Dokter itu menjelaskan bahwa terdapat dua jenis faktor pada penyakit gagal ginjal, yakni yang bisa modifikasi dan yang tidak bisa dimodifikasi. Adapun yang tidak dapat dimodifikasi, dia mencontohkan usia serta genetik.
"Tetapi di satu sisi ada lagi faktor-faktor yang bisa kita modifikasi.
Ini misalnya yang pertama tekanan darah, hipertensi. Kita sesuaikan kenapa ya, nanti misalnya diabetes, gula darah itu bisa kita modifikasi," katanya.
Pola hidup seperti merokok, pemakaian obat-obatan atau suplemen, makanan, minuman yang potensi untuk mengganggu kesehatan ginjal, katanya, bisa dimodifikasi.
Terkait gejala, katanya, biasanya penyakit ginjal baru bergejala ketika sudah parah, namun ada beberapa yang dapat dikenali lebih awal, seperti keluhan pembengkakan, badan lemas dan pusing.
Kemudian, katanya, volume urine yang berkurang, misalnya 400-500cc.
Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan untuk melakukan sejumlah hal guna mencegah penyakit ginjal, antara lain mengecek kesehatan ginjal, aktif berolahraga, minum air putih dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh, serta mengendalikan kadar gula dalam tubuh.
Baca juga: Kenali gejala, penyebab, dan cara mengobati penyakit ginjal
Baca juga: Makanan dan minuman tidak secara langsung sebabkan penyakit ginjal
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025