Mereka semua sudah kita data, nanti akan kita undang dan berikan peringatan, tidak semua limbah dibuang langsung ke drainase, harus ada pengolahannya."
Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melakukan inspeksi medadak ke "underpass" Jalan Padjajaran menelusuri asal muasal aroma busuk yang membuat suasana di fasilitas umum tersebut tidak nyaman.

Dalam sidaknya yang dilangsungkan Senin sore, wali kota didampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup, Lilies Sukartini, Direktur PDAM Tirta Pakuan Untung Kurniadi dan sejumlah staf pemerintahan lainnya.

Bima melakukan pemantauan dan pengecekan langsung sistem drainase yang ada di sekitar "underpass", mulai dari depan Kampus IPB hingga drainase yang ada depan Kebun Raya Bogor sambil berjalan kaki.

Menurut Bima, Pemerintah Kota Bogor melakukan pendataan kawasan dengan memprioritaskan mengurangi kemacetan, salah satunya di seputaran Tugu Kujang. Dan pengoperasian uderpass sebagai salah satu fasilitas umum untuk mengurangi beban masyarakat menyeberang di dekat tugu.

"Dan Underpass ini berfungsi untuk mengurangi kemacetan, masyarakat dapat menyeberang tanpa menyebabkan macet. Tetapi kondisinya underpass ini bau, ada polusi di sekitar sini," kata Bima.

Dikatakannya, dari penelusuran yang telah dilakukan aroma busuk yang dikeluarkan dari drainase yang ada di depan Kebun Raya Bogor tersebut berasal dari pembuangan limbah sejumlah pertokoan, restoran dan pedagang kaki lima yang ada di Terminal dan seputar Tugu Kujang,

Ia mengatakan, ada beberapa toko dan restoran yang kawasan Jalan Padjajaran yang tidak memiliki pengelolaan limbah sampah, sehingga pembuangannya langsung ke drainese, yang menyebabkan terjadinya polusi.

"Mereka semua sudah kita data, nanti akan kita undang dan berikan peringatan, tidak semua limbah dibuang langsung ke drainase, harus ada pengolahannya," kata Bima.

Sebelum meninjau "underpass" Bima dan rombongan melakukan inspeksi mendadak ke Hotel Amarosa terkait penggunaan air tanah yang melebihi aturan yang ditentukan. Pemerintah Kota Bogor pun akan segera memanggil manajemen hotel terkait pelanggaran tersebut.

"Minggu depan akan kita panggil semuannya," kata Bima.

Sementara itu, aroma busuk yang tercium dari "underpass" berasal dari drainase depan Kebun Raya Bogor mulai dari arah Tugu Kujang hingga pintu masuk utama kebun raya. Aroma ini akan sangat menyengat ketika hujan gerimis turun sementara air tidak mengalir.

Siang hari aroma busuk juga dapat tercium oleh pejalan kaki yang akan menggunakan "underpass", kondisi demikian membuat sejumlah warga merasa tidak nyaman saat melintas di fasilitas umum tersebut.

Beberapa warga yang menggunakan fasilitas "underpass" menyampaikan keluhannya dengan menulis tanggapannya tentang fasilitas umum tersebut di papan informasi dan saran yang telah disediakan.

Menurut dua petugas Satpol PP yang berjaga di "underpass", Iswandi dan Eddy, banyak penjalan kaki yang mengeluh dengan aroma busuk tersebut karena mengganggu pernafasan.

"Yang lewat underpass sering ngomong kenapa bauk pak, kita juga yang jaga jadi tidak nyaman karena kalau sudah bau menyengat bikin muntah," kata Iswandy.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015