PGEO harap Danantara tertarik dengan proyek sektor energi terbarukan

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Julfi Hadi berharap Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dapat ikut melirik dan terlibat dalam pengembangan proyek-proyek terkait energi terbarukan.

Julfi dalam acara temu media di Jakarta, Rabu, mengatakan PGEO memiliki sejumlah proyek yang menarik sebagai target investasi, serta perseroan, yang memiliki sejumlah aset operasi dan pengembangan yang baik.

“PGEO mengharapkan proyek-proyek ini akan dilirik oleh Danantara,” kata Julfi.

Lebih lanjut, Julfi menilai hal ini menjadi lebih potensial dan menarik mengingat kondisi bisnis pengembangan pembangkit panas bumi sudah menunjukkan tren positif, dan menguntungkan bagi PGEO.

Terlebih, PGEO sendiri telah mencatatkan laba bersih sebesar 160,3 juta dolar AS (sekitar Rp2,65 triliun) sepanjang tahun 2024.

Meskipun turun 1,99 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy), ini merupakan all-time high perusahaan dari sisi produksi listrik dan pendapatan, yang didukung oleh peningkatan kinerja operasional di sejumlah wilayah kerja panas bumi.

Selain itu, PGEO tengah mengejar proyek quick win dengan total tambahan kapasitas 395 megawatt (MW) selama dua tahun mendatang.

Pertama ada proyek Lumut Balai 2 dengan tambahan 55 MW, ditargetkan operasi komersial (COD) pada Juni 2025, diikuti dengan proyek co-generation tahap pertama bersama PT PLN Indonesia Power, yang diharapkan COD pada Desember 2026.

Lebih lanjut, PGEO juga punya proyek pengembangan Hulu Unit 1 dan 2 dengan kapasitas 110 MW dengan PT PLN yang diharapkan rampung pada Juli 2027.

“Saya perkirakan nanti Danantara akan berinvestasi di proyek-proyek yang bagus. Nah, geothermal ini fundamental bisnisnya sangat bagus,” kata Julfi.

“Dan dengan insentif yang sudah dikerjakan oleh pemerintah, mulai dari risiko, percepatan, dan capex-nya ini menjadi sangat strategis, apalagi baseload,” ujarnya menambahkan.