Riset pemasaran saat ini harus ikut berinovasi tidak hanya dari segi metode riset, dan teknologi tapi juga dalam menyiapkan generasi yang bisa memiliki pemikiran-pemikiran baru namun tetap dalam standar koridor riset pemasaran tanpa mengurangi kualit

Jakarta (ANTARA) - Industri riset pemasaran di Indonesia masih terus bertumbuh dengan nilai Rp2,4 triliun pada 2024 seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi nasional, menurut data Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (Perpi).

Karena itu, menurut Ketua Umum Perpi 2025-2027 Amalia Paera dalam keterangan di Jakarta, Kamis, riset pemasaran harus tetap relevan terhadap kebutuhan industri dan berinovasi menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Riset pemasaran saat ini harus ikut berinovasi tidak hanya dari segi metode riset, dan teknologi tapi juga dalam menyiapkan generasi yang bisa memiliki pemikiran-pemikiran baru namun tetap dalam standar koridor riset pemasaran tanpa mengurangi kualitas dan integritas,” kata Amalia.

Amalia yang baru saja terpilih sebagai Ketum Perpi 2025-2027 juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya dari berbagai pemangku kepentingan.

Industri riset pemasaran, kata dia, akan tetap menjadi salah satu penggerak ekonomi di Indonesia. Perpi, ujarnya, akan lebih banyak berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai industri dan asosisasi lain untuk mengetahui ekspektasi industri saat ini terhadap riset pemasaran,

“Ini adalah amanah dan tanggung jawab besar, dan saya berkomitmen untuk bekerja keras bersama seluruh anggota Perpi untuk memastikan riset pemasaran tetap relevan terhadap industri dan sebagai salah satu penggerak ekonomi di Indonesia," kata dia.

Amalia menggantikan Rhesa Yogaswara yang sudah 3 periode (6 tahun) memimpin Perpi. Amalia, berpengalaman selama 14 tahun di Nielsen IQ, terpilih melalui proses pemilihan yang demokratis dan melibatkan seluruh anggota Perpi yang saat ini telah mencapai 47 anggota perusahaan.

Perpi merupakan asosiasi yang berdiri pada 27 Agustus 2007 dan saat ini Perpi menaungi 47 perusahaan riset pemasaran di Indonesia yang terdiri dari perusahaan lokal dan multinasional dengan standar kualitas yang dapat diterima oleh industri untuk membantu strategi perkembangan ekonomi industri.

Baca juga: BRIN fasilitasi pengembangan talenta riset muda nasional lewat IRIFair

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025