Kami turut menyiapkan seluruh kebutuhan atas rencana mendatangkan sapi perah yang akan dikembangkan. Saat ini kami menyiapkan rantai pendingin untuk penyimpanan yang baru yaitu Cold Storage dengan kapasitas 28 ribu ton di Subang

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan peternakan PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) bersiap mengimpor sapi dari Brazil, untuk memudahkan adaptasi di Indonesia seiring kedua negara memiliki iklim sama yaitu tropis.

Upaya itu dalam rangka menyambut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PP Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pemasukan Ternak dan/atau Produk Hewan dalam Hal Tertentu yang Berasal dari Negara atau Zona dalam Suatu Negara Asal Pemasukan.

“Langkah ini memberikan dampak yang positif bagi perseroan,” ujar Sekretaris Perusahaan BEEF Ratna Sari sebagaimana keterangan di Jakarta, Kamis.

Ratna menjelaskan, perseroan telah mendatangkan kembali sebanyak 1.000 sapi dari Australia untuk digemukkan pada 20 Maret 2025.

“Sapi impor itu sedang dalam masa karantina selama dua minggu dan masuk ke periode penggemukan selama 110 hari ke depan sebelum panen dan siap dijual di pasar,” ujar Ratna.

Perseroan selanjutnya akan mendatangkan sebanyak 1.810 sapi dari Australia dan juga sapi indukan yang akan dikembangkan di Peternakan Unit Subang, Jawa Barat.

Ratna menyebut upaya impor sapi itu untuk mendukung program pemerintah yang menargetkan mendatangkan hingga 2 juta sapi perah susu dan pedaging pada 2025.

“Kami turut menyiapkan seluruh kebutuhan atas rencana mendatangkan sapi perah yang akan dikembangkan. Saat ini kami menyiapkan rantai pendingin untuk penyimpanan yang baru yaitu Cold Storage dengan kapasitas 28 ribu ton di Subang,” ujar Ratna.

Ia menekankan tujuan pembangunan Cold Storage agar dapat lebih banyak melayani konsumen daging beku, yang mana penjualan daging beku perseroan mencapai Rp4,9 triliun pada 2024, dari sebelumnya Rp611 miliar pada 2023.

“Kami harapkan angka penjualan pada 2025 akan lebih meningkat ditopang fasilitas Cold Storage yang baru serta terintegrasi dengan peternakan, RPH serta pabrik olahan di Subang seluas 22 hektare,” ujar Ratna.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, perseroan juga menjalankan program pemerintah dengan menjual Daging Kerbau Beku Potongan Paha Depan, dengan harga jual Rp75 ribu per kilo gram (kg) di setiap cabang penjualan perseroan.

“Konsumen dapat membeli daging kerbau BEEF di sembilan unit usaha penggilingan, BizzPark, Era Prima, Rorotan 1 dan 2, BizHub, Bogor, Cikarang dan Subang,” ujar Ratna.

Pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) dan TNI seperti Kodam Brawijaya di Surabaya untuk menambah titik penjualan pendistribusian Daging Kerbau Beku Program Pemerintah demi memenuhi kebutuhan pelanggan di wilayah itu.

“Kami memiliki persediaan daging sebanyak 8.000 ton dan siap hingga tiga bulan ke depan. Kami akan terus mendatangkan daging yang akan masuk secara berkelanjutan hingga akhir Desember 2025 guna memenuhi kebutuhan pelanggan,” ujar Ratna.

Ia menambahkan, perseroan telah bekerja sama dengan holding BUMN bidang pangan yaitu ID Food dalam memenuhi persediaan daging hingga akhir 2025.

Baca juga: ID FOOD: Pemerintah sedang negosiasi impor daging kerbau dari India

Baca juga: Pemerintah berencana impor 180 ribu ton daging sapi pada tahun ini

Baca juga: Kemenko Pangan beri penugasan impor daging sapi kepada BUMN Pangan

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025