Jakarta (ANTARA) - Plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Dari kemasan makanan hingga peralatan rumah tangga, hampir setiap aspek kehidupan kita bersinggungan dengan plastik.
Namun, tahukah Anda bahwa plastik yang kita gunakan dapat terpecah menjadi partikel kecil yang disebut mikroplastik? Partikel ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya mikroplastik bagi kesehatan, penting bagi kita untuk mengetahui cara-cara mengurangi paparannya dalam makanan sehari-hari.
Apa itu mikroplastik?
Mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari lima milimeter yang ditemukan di lingkungan, termasuk dalam air, tanah, dan udara. Limbah plastik yang terpapar sinar matahari dan proses lingkungan lainnya akan pecah menjadi potongan kecil, tetapi tidak dapat terurai sepenuhnya. Selain itu, beberapa mikroplastik juga dibuat secara sengaja untuk keperluan industri, seperti microbeads dalam produk perawatan kulit dan bahan abrasif untuk sandblasting.
Cara mengurangi paparan mikroplastik dalam makanan sehari-hari
1. Menghindari wadah plastik untuk menyimpan dan memanaskan makanan
Banyak wadah plastik yang mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat terlepas ke dalam makanan, terutama saat dipanaskan. Oleh karena itu, langkah yang bisa diambil meliputi:
- Menggunakan wadah kaca atau stainless steel untuk menyimpan makanan.
- Menghindari memanaskan makanan dalam wadah plastik, terutama di microwave.
- Jika harus menggunakan plastik, pastikan wadah tersebut berlabel "BPA-free" atau khusus untuk makanan panas.
2. Memilih makanan segar dan utuh
Makanan olahan atau yang dikemas dalam plastik sering kali mengandung lebih banyak mikroplastik dibandingkan makanan segar. Untuk mengurangi paparan lakukan langkah berikut:
- Pilih makanan segar dan utuh daripada makanan olahan atau kalengan.
- Hindari produk yang dikemas dalam plastik sekali pakai dan pilih kemasan yang dapat didaur ulang.
- Gunakan tas kain atau wadah sendiri saat berbelanja untuk mengurangi penggunaan plastik.
Baca juga: Dokter ungkap akibat masuknya mikroplastik ke dalam tubuh
3. Membatasi konsumsi makanan laut
Penelitian menunjukkan bahwa makanan laut, terutama kerang dan ikan kecil, sering kali mengandung mikroplastik karena mereka menyaring air yang telah tercemar. Untuk mengurangi risiko ikuti langkah di bawah ini:
- Kurangi konsumsi kerang dan ikan yang berpotensi terkontaminasi mikroplastik.
- Pilih sumber makanan laut yang berasal dari perairan yang lebih bersih dan memiliki sertifikasi keamanan pangan.
4. Menggunakan botol air kaca atau stainless steel
Botol plastik sekali pakai berisiko melepaskan mikroplastik ke dalam air minum, terutama jika terpapar panas atau digunakan berulang kali. Sebagai alternatif:
- Gunakan botol air yang dapat diisi ulang dari bahan kaca atau stainless steel.
- Hindari penggunaan air kemasan plastik yang disimpan dalam waktu lama atau terkena sinar matahari langsung.
5. Mengurangi penggunaan kantong teh celup berbahan plastik
Beberapa kantong teh celup mengandung plastik yang dapat larut dalam air panas dan meningkatkan kadar mikroplastik dalam minuman. Sebagai solusi:
- Pilih teh dalam bentuk daun lepas dan gunakan saringan teh stainless steel.
- Jika menggunakan teh celup, pastikan produk tersebut tidak mengandung plastik dalam pembungkusnya.
6. Rutin membersihkan rumah
Debu dalam rumah dapat mengandung mikroplastik dari berbagai sumber, seperti serat sintetis dari pakaian dan perabot rumah tangga. Untuk mengurangi paparan:
- Bersihkan rumah secara rutin dengan kain basah atau alat penyaring udara.
- Gunakan penyedot debu dengan filter HEPA untuk menangkap partikel mikroplastik.
Baca juga: Perubahan kebiasaan minum bisa kurangi asupan mikroplastik
7. Mengelola sampah plastik dengan benar
Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat terpecah menjadi mikroplastik dan mencemari lingkungan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
- Memilah sampah plastik dan mengirimnya ke pusat daur ulang.
- Menggunakan sistem pengolahan sampah ramah lingkungan, seperti ecobrick.
- Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai untuk mencegah pencemaran lebih lanjut.
8. Menghindari produk yang mengandung microbeads
Microbeads adalah butiran plastik kecil yang sering ditemukan dalam produk perawatan tubuh dan pembersih wajah. Karena sulit terurai dan dapat mencemari air, disarankan untuk:
- Memeriksa label produk sebelum membeli dan menghindari produk yang mengandung polietilena (PE) atau polipropilena (PP).
- Beralih ke produk alami yang menggunakan bahan pengelupas alami seperti biji aprikot atau garam laut.
Mikroplastik telah menjadi ancaman nyata bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari paparan mikroplastik, langkah-langkah kecil seperti memilih wadah makanan yang lebih aman, mengurangi konsumsi makanan laut, serta mengelola sampah plastik dengan baik dapat membantu mengurangi dampaknya.
Lewat peningkatan kesadaran dan mengadopsi kebiasaan yang lebih ramah lingkungan, Anda dapat melindungi diri sendiri serta menjaga kelestarian bumi bagi generasi mendatang.
Baca juga: Guru Besar FMIPA UI: Mikroplastik tantangan serius laut Indonesia
Baca juga: Mengurangi sampah plastik untuk lingkungan yang baik dan sehat
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025