Jakarta (ANTARA) - Mikroplastik telah menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan dan lingkungan karena keberadaannya yang semakin meluas. Partikel plastik berukuran sangat kecil ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari.

Mikroplastik ditemukan dalam berbagai jenis bahan kemasan makanan serta produk industri lainnya. Berikut adalah beberapa jenis mikroplastik yang sering terpapar dalam makanan serta dampaknya terhadap kesehatan.

Baca juga: Cara mengurangi paparan mikroplastik dalam makanan sehari-hari

1. Bisphenol-A (BPA)

Bisphenol-A atau BPA adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat. Plastik jenis ini sering digunakan untuk kemasan makanan dan minuman, seperti botol air, wadah penyimpanan, serta lapisan dalam kaleng makanan dan minuman. BPA diketahui memiliki sifat yang dapat mengganggu sistem endokrin dalam tubuh manusia. Paparan BPA yang berlebihan dapat meniru hormon estrogen, sehingga berisiko menyebabkan gangguan kesuburan, perubahan perkembangan janin, serta meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan obesitas.

2. Ftalat (Phthalate)

Ftalat adalah kelompok bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik menjadi lebih fleksibel dan tahan lama. Bahan ini umumnya ditemukan dalam kemasan makanan, pembungkus plastik, serta beberapa jenis peralatan rumah tangga. Ftalat dapat larut ke dalam makanan, terutama ketika makanan panas atau berlemak disimpan dalam wadah plastik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan ftalat dapat mengganggu sistem hormon, mempengaruhi perkembangan organ reproduksi, serta meningkatkan risiko gangguan perkembangan pada anak-anak.

Baca juga: Ancaman mikroplastik Kepulauan Seribu, polusi berbahaya tak kasat mata

3. Dioksin

Dioksin merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat terbentuk sebagai produk sampingan dari berbagai proses industri, termasuk pemutihan kertas dan pembakaran sampah plastik. Bahan ini sering mencemari lingkungan dan dapat masuk ke dalam rantai makanan melalui tanah dan air yang telah terkontaminasi. Dioksin yang masuk ke dalam tubuh manusia diketahui memiliki sifat toksik yang dapat menyebabkan gangguan sistem imun, gangguan reproduksi, serta meningkatkan risiko kanker dalam jangka panjang.

4. Polietilen dan Polipropilen

Polietilen (PE) dan polipropilen (PP) adalah jenis plastik yang banyak digunakan dalam industri makanan, seperti pada botol minum, kantong plastik, serta wadah makanan sekali pakai. Meskipun dianggap lebih aman dibandingkan jenis plastik lainnya, kedua bahan ini tetap berpotensi mengalami degradasi menjadi partikel mikroplastik yang dapat mencemari makanan. Jika tertelan dalam jumlah besar, partikel mikroplastik ini dapat mengganggu kesehatan sistem pencernaan serta menyebabkan peradangan pada organ dalam.

Melalui pemahaman mengenai jenis-jenis mikroplastik yang sering terpapar dalam makanan, Anda dapat lebih berhati-hati dalam memilih kemasan dan wadah makanan yang digunakan sehari-hari.

Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih kemasan alternatif yang lebih aman, serta menerapkan pola hidup sehat adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi paparan mikroplastik dalam tubuh.

Baca juga: Mengurangi sampah plastik untuk lingkungan yang baik dan sehat

Baca juga: Perubahan kebiasaan minum bisa kurangi asupan mikroplastik

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025