Jakarta (ANTARA News) - Lembaga swadaya masyarakat Kehati menginginkan berbagai pihak lebih memperkenalkan keanekaragaman hayati yang terdapat di beragam daerah di Indonesia guna meningkatkan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap beras.

"Banyak upaya dari masyarakat untuk terus melestarikan keanekaragaman hayati terutama pangan lokal. Mereka adalah salah satu dari banyak masyarakat yang telah kami temukan," kata Direktur Eksekutif Yayasan Kehati MS Sembiring dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, masih banyak pahlawan di berbagai kampung di Tanah Air yang telah berupaya melestarikan pangan yang mungkin belum ditemukan sebelumnya.

Ia menuturkan, selama ini bangsa Indonesia lebih mengenal beras sebagai bahan pangan pokok yang mengakibatkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumen beras terbesar di dunia, padahal sejak dahulu telah dikenal keberagaman sumber pangan lokal.

"Dahulu kita mengenal beragam sumber karbohidrat, seperti sagu, talas dan ubi (Papua dan Maluku), umbi-umbian (Papua dan Jawa), gebang, sorghum/cantel (NTT), sukun dan lainnya. Demikian juga sumber kacang-kacangan, buah dan sayuran lokal," paparnya.

Yayasan Kehati juga akan kembali memberikan penghargaan di Jakarta pada 28 Januari 2015 terhadap usaha-usaha pelestarian ataupun pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan yang dilakukan oleh masyarakat.

Sebagaimana diberitakan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan ada lima faktor kunci untuk meningkatkan dan mencapai swasembada pangan yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Irigasi, pupuk, benih, alsinta (alat mesin pertanian), dan penyuluh merupakan faktor-faktor kunci untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan," kata Amran di Sulaiman Banten, Rabu (14/1).

Menurut Menteri Pertanian, lima faktor kunci tersebut akan selalu dimonitor oleh Kementerian Pertanian setiap pekannya.

Pemerintah bakal memfokuskan diri pada dua hal, yaitu pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan terkait dengan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun 2015.

"Arahan saya pada 2015 fokus kita di infrastruktur, yang kedua kegiatan yang berkaitan dengan pangan," kata Presiden Joko Widodo saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/12).

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015