Jakarta (ANTARA) - Menjaga pakaian tetap awet dan dalam kondisi terbaik bukan hanya soal mencuci dengan benar, tetapi juga cara penyimpanannya.

Banyak yang mengira kalau semua pakaian bisa digantung di lemari untuk menghemat ruang dan menjaga kerapihan tata simpan pakaian.

Namun, ada beberapa jenis pakaian yang justru tidak boleh digantung karena dapat merusak bentuk atau kualitasnya. Berikut penjelasannya.

1. Pakaian rajut

Pakaian berbahan rajut seperti sweater atau knitwear sangat rentan longgar jika digantung dan estetika bentuk baju akan hilang. Berat kain rajutan dapat menarik serat ke bawah, sehingga bagian bahu menjadi melar atau bentuk pakaian akan berubah.

2. T-shirt

Gantung t-shirt atau kaus memang terlihat sangat praktis. Namun, hal ini dapat menyebabkan bagian leher baju akan melar, terutama jika kaus berbahan elastis.

Agar t-shirt tersimpan dengan hemat tempat dan tetap rapih, lipat t-shirt dengan teknik metode Marie Kondo. Teknik lipat pakaian membentuk persegi panjang sampai ukurannya lebih kecil dan bisa disusun secara vertikal (berdiri tegak) di dalam lemari.

Baca juga: 5 kesalahan umum dalam berbusana pada pria

3. Gaun dengan hiasan berat

Gaun atau pakaian yang memiliki banyak hiasan seperti payet atau bordir biasanya beban pakaian cukup berat. Sehingga, jika digantung terlalu lama, berat hiasan tersebut dapat menarik kain ke bawah dan menyebabkan kain melar atau jahitan menjadi rusak.

Untuk menyimpan gaun jenis ini, dapat menggunakan tips lipat dengan menggunakan kertas tisu sebagai pelapis di antara lipatan gaun agar tidak berkerut.

4. Pakaian dalam dan bra

Pakaian dalam terutama bra yang memiliki kawat penyangga, sebaiknya tidak digantung karena kawatnya bisa berubah bentuk atau patah. Selain itu, menggantung bra juga dapat mengurangi elastisitas tali dan kainnya.

Simpan bra dalam laci dengan cara melipat cup-nya, agar tetap terjaga bentuknya dan pakaian dalam lainnya seperti kaus dalam, celana dalam.

Pakaian dalam adalah barang kecil sehari-hari yang yang perlu disimpan di tempat yang mudah dijangkau. ​​Dengan menyimpan pakaian dalam di dalam laci, dapat menjaga pakaian tidak melar dan menghemat banyak ruang.

5. Pakaian olahraga

Pakaian olahraga seperti atasan, legging, dan celana yoga sebaiknya disimpan dengan cara dilipat. Hal ini disebabkan bahan pakaian yang digunakan, seperti poliester dan spandeks, bersifat elastis dan dapat berubah bentuk jika digantung terlalu lama.

Itulah lima jenis pakaian yang lebih baik dilipat dan disimpan dalam lemari. Beberapa bahan seperti sutra atau linen memang lebih baik digantung agar tidak kusut, tetapi bahan lain seperti rajutan dan kaos lebih cocok dilipat untuk menghindari kerusakan bentuk baju.

Tips untuk menyimpan pakaian

1. Gunakan jenis hanger yang sesuai

Jika ingin menggantung pakaian, hindari hanger plastik tipis yang mudah bengkok. Lebih baik pilih hanger kayu atau kain felt agar bentuk pakaian yang digantung tetap terjaga.

2. Ikuti petunjuk perawatan baju

Biasanya setiap baju memiliki prosedur perawatannya. Sehingga, Anda dapat mengikuti petunjuk pada label pakaian untuk memastikan cara penyimpanan baju sudah sesuai.

3. Pisahkan baju berdasarkan jenisnya

Agar terlihat lebih rapih dan mudah menemukannya, kelompokkan pakaian berdasarkan jenisnya, misalnya, simpan semua kaos dalam satu laci dan sweater di rak terpisah. Selain itu, bisa juga memisahkan baju dalam lemari Anda berdasarkan warna atau baju yang sering dan jarang digunakan.

4. Gunakan pelindung baju

Untuk pakaian mahal atau berbahan sensitif, Anda bisa menggunakan kantong penyimpanan baju agar terlindung dari debu dan serangga.

Dengan memahami jenis-jenis pakaian yang sebaiknya tidak digantung dan menerapkan tips penyimpanan yang tepat, Anda dapat menjaga koleksi pakaian tetap awet dan terlihat seperti baru lebih lama.

Baca juga: Tips tampil stylish di hari Lebaran dengan memanfaatkan pakaian lama

Baca juga: Pakar bagikan tips rawat pakaian saat musim hujan

Baca juga: Fairuz A. Rafiq bagikan tips pilih baju gamis nyaman saat dikenakan

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025