Jakarta (ANTARA) - Jamu kunyit asam merupakan minuman tradisional yang dikenal luas di Indonesia karena manfaat kesehatannya. Beberapa manfaat tersebut antara lain meredakan nyeri haid dan meningkatkan sistem pencernaan, sehingga jamu ini banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan.

Namun, agar manfaat tersebut dapat diperoleh secara optimal dan terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan, terdapat beberapa pantangan yang perlu diperhatikan setelah mengonsumsi jamu kunyit asam.

Memahami dan mematuhi pantangan ini penting agar konsumsi jamu tetap aman dan memberikan hasil yang maksimal bagi tubuh. Dengan demikian, berikut adalah pantangan yang harus dihindari setelah Anda mengonsumsi jamu kunyit asam.

Baca juga: Cara membuat jamu kunyit asam, beras kencur, temulawak

9 pantangan yang harus dihindari setelah mengonsumsi jamu kunyit asam

1. Menghindari makanan tinggi lemak
Setelah mengonsumsi jamu kunyit asam, sebaiknya hindari makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging merah olahan, keju, mentega, produk olahan susu, dan gorengan. Makanan berlemak memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, peningkatan asam lambung, dan diare.

2. Menjauhi makanan pedas

Makanan pedas mengandung capsaicin yang dapat mengiritasi dinding lambung dan meningkatkan risiko diare. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan pedas setelah minum jamu kunyit asam guna mencegah gangguan pencernaan.

3. Tidak mengonsumsi makanan asam

Makanan atau minuman yang bersifat asam, seperti jeruk, stroberi, lemon, dan makanan yang mengandung cuka, dapat meningkatkan produksi asam lambung. Kombinasi antara jamu kunyit asam dan makanan asam berpotensi menyebabkan sakit perut.

4. Menghindari makanan fermentasi

Makanan fermentasi seperti kimchi, keju, dan teh kombucha mengandung senyawa tiramin yang dapat memicu sakit kepala dan migrain. Selain itu, konsumsi berlebihan makanan fermentasi setelah minum jamu kunyit asam dapat menyebabkan perut kembung akibat penumpukan gas di saluran pencernaan.

Baca juga: Waktu terbaik minum jamu di masa normal baru

5. Tidak merokok

Merokok setelah mengonsumsi jamu kunyit asam dapat meningkatkan risiko sakit kepala. Nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah di otak, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar dan memicu sakit kepala.

6. Menghindari konsumsi alkohol

Alkohol dapat memicu penumpukan lemak di hati dan mengiritasi lapisan kerongkongan, yang berpotensi meningkatkan risiko kanker hati dan gangguan pencernaan. Kombinasi alkohol dan jamu kunyit asam dapat memperburuk efek tersebut.

7. Tidak mengonsumsi minuman berkafein

Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan cokelat dapat meningkatkan produksi asam lambung, menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan perut kembung. Selain itu, kafein bersifat diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi dan sakit kepala.

8. Wanita hamil harus berhati-hati

Bagi ibu hamil, konsumsi jamu kunyit asam sebaiknya dihindari karena kandungan curcumin dalam kunyit dapat merangsang kontraksi rahim, meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.

9. Waspada terhadap interaksi obat

Jamu kunyit asam dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu seperti pengencer darah, obat jantung, antidepresan, antibiotik, dan antihistamin. Interaksi ini berpotensi menimbulkan efek samping yang berbahaya. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi jamu kunyit asam bersamaan dengan obat-obatan tersebut.

Dengan memperhatikan pantangan-pantangan di atas, diharapkan konsumsi jamu kunyit asam dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal tanpa menimbulkan efek samping yang merugikan.

Baca juga: Puan pilih jamu kunyit asam

Baca juga: Jelang normal baru, benarkah jamu tak lagi diminati?

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025