Menegaskan posisi perusahaan sebagai pelopor bisnis logistik laut berkelanjutan, PIS berhasil mereduksi emisi karbon sebesar 51,09 ribu ton CO2e pada 2024
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) sukses menekan emisi karbon sebesar 51,09 ribu ton CO2e pada 2024 sebagai langkah nyata dekarbonisasi subholding PT Pertamina (Persero) tersebut.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan sepanjang 2024, PIS mencatat pencapaian signifikan dalam upaya dekarbonisasi.
"Menegaskan posisi perusahaan sebagai pelopor bisnis logistik laut berkelanjutan, PIS berhasil mereduksi emisi karbon sebesar 51,09 ribu ton CO2e pada 2024," ujarnya.
Angka tersebut mencapai 146,4 persen dari target 34,89 ribu ton yang dipatok pada 2024.
Menurut Eka, capaian tersebut merupakan hasil dari 111 program reduksi emisi yang digencarkan PIS.
Kontribusi terbesar berasal dari optimasi kecepatan kapal MT Pertamina Pride, MT PNS Serena, dan MT Quantum Harmony.
"Kami bertekad terus mendorong transformasi menuju bisnis logistik energi yang lebih hijau dan efisien. Capaian dekarbonisasi yang melampaui target menjadi penyemangat PIS dalam mendukung transisi energi nasional sekaligus memperkuat daya saing perusahaan," ujar Eka.
Eka menambahkan keberhasilan tersebut juga mendorong PIS menetapkan target reduksi emisi yang lebih ambisius pada 2025, yakni sebesar 45,213 ribu ton CO2e.
Langkah itu menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung agenda pemerintah menuju net zero emission.
Salah satu upaya dalam mencapai ambisi dekarbonisasi adalah melalui modernisasi armada, di antaranya dengan kehadiran kapal very large gas carrier (VLGC) dengan teknologi bahan bakar ganda (dual-fuel) rendah emisi, yang merupakan langkah strategis dari sisi bisnis dan lingkungan.
Kualitas operasional armada PIS juga menunjukkan standar tinggi.
Dari 106 kapal berstatus milik, 58 kapal mendapatkan skor rata-rata 3,15 dari skala 5 pada Ship Inspection Report (SIRE), yang merupakan standar internasional yang wajib dipenuhi untuk beroperasi di perairan regional dan internasional.

Selain itu, PIS mencatat rekor zero fatality bagi awak kapal dan lebih dari 40,5 juta jam kerja aman.
Capaian itu juga menjadi bukti keberhasilan transformasi bisnis hijau dan budaya kerja yang mengedepankan keselamatan serta kesejahteraan kru.
PIS juga telah mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan di terminalnya.
Terminal Tanjung Sekong merupakan salah satu terminal yang telah mengimplementasikan teknologi otomatisasi dan penggunaan listrik tenaga surya sebagai bagian dari operasional terminal hijau yang terintegrasi.
Seluruh upaya dekarbonisasi PIS itu mendapatkan apresiasi dari MSCI melalui pemberian skor BBB dalam rating ESG.
MSCI merupakan acuan utama di tingkat global untuk menilai perusahaan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam aktivitas bisnis.
Hal tersebut menjadikan PIS sebagai perusahaan dengan skor ESG tertinggi di sektor pelayaran nasional saat ini.
"Dengan berbagai capaian tersebut, PIS akan terus menjaga kelancaran distribusi energi nasional, serta menegaskan posisi sebagai pemain global yang mengedepankan keberlanjutan dan teknologi hijau dalam industri logistik energi," sebut Eka.
Baca juga: Tren industri membaik, PIS optimistis cetak kinerja positif di 2025
Baca juga: Bisnis hijau berkontribusi 34 persen pada perolehan Pertamina Shipping
Baca juga: PIS kembangkan infrastruktur LNG di Papua dukung ketahanan energi
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025