Moskow (ANTARA) - Segala bentuk kehadiran pasukan militer asing di Ukraina akan dipandang sebagai ancaman bagi Rusia, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Rabu (9/4).
"Segala bentuk kehadiran militer asing di Ukraina, terlepas dari bendera, penanda, atau mandat yang dinyatakan, akan dianggap oleh Federasi Rusia sebagai ancaman bagi keamanan negara kami," kata Zakharova dalam sebuah konferensi pers.
Dia memperingatkan bahwa kehadiran militer semacam itu dapat memicu risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan negara-negara anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang terlibat dalam misi semacam itu, dan pada akhirnya terhadap seluruh aliansi tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron meluncurkan serangkaian inisiatif untuk mendukung Ukraina dalam sebuah konferensi tingkat tinggi di Paris pada 27 Maret lalu.
Dia mengusulkan untuk mengerahkan "pasukan penjamin keamanan" (reassurance forces) dari beberapa negara anggota Uni Eropa yang bersedia ke lokasi-lokasi strategis di Ukraina apabila kesepakatan damai dengan Rusia tercapai.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah menyebutkan bahwa potensi pengerahan pasukan Eropa ke Ukraina akan menjadi ancaman bagi Rusia, dan Moskow melihat bahwa "tidak ada ruang untuk kompromi" terkait isu tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.