Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat jumlah warga yang terserang Chikungunya di Kampung Cibiuk, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung bertambah menjadi 43 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur Frida Layla Yahya di Cianjur, Kamis, mengatakan sebagian besar warga sudah mendapat pertolongan medis, yang semula 38 orang bertambah menjadi 43 orang dan menjalani perawatan di rumah.
"Melihat gejala yang dialami kemungkinan besar Chikungunya, untuk memastikan kami masih menunggu hasil laboratorium yang keluar Jumat besok," katanya.
Dia menjelaskan, dari 43 orang tersebut, 20 orang di antaranya laki-laki, 17 orang perempuan, dan lima orang anak-anak, sebagian besar menjalani perawatan di rumah dan mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan dari puskesmas setempat sampai dinyatakan pulih 100 persen.
Untuk mencegah penularan dan bertambahnya warga yang terjangkit, pihaknya bersama petugas gabungan dari kecamatan, puskesmas, dan aparat desa serta warga sekitar melakukan gotong-royong membersihkan lingkungan serta pengasapan.
"Kami sudah melakukan pengasapan atau fogging di area perkampungan guna membunuh nyamuk penyebab Chikungunya serat melakukan bersih-bersih lingkungan mulai dari saluran air dan mengubur barang yang dapat menjadi tempat nyamuk bersarang dan berkembang biak," katanya.
Hal tersebut dilakukan di perkampungan yang letaknya berdekatan sebagai upaya antisipasi terus bertambahnya warga yang terserang Chikungunya, serta meminta warga rutin melakukan cek kesehatan di pusat layanan kesehatan terdekat.
Bahkan pihaknya meminta warga menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar tidak mudah terjangkit penyakit saat perubahan musim termasuk demam berdarah, serta rutin membersihkan lingkungan rumah dari genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat sekitar 38 warga Kampung Cibiuk, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung mengalami gejala atau suspect Chikungunya dan sudah mendapat pertolongan medis dan pengawasan dari tenaga kesehatan.
Kepala Puskesmas Bojongpicung Heni Supenti mengatakan dari puluhan orang tersebut ada yang sempat mengalami kelumpuhan sementara terutama anak-anak dengan gejala demam dan badan linu.
"Kami bersama tim dari Dinas Kesehatan Cianjur sudah melakukan uji sampel terhadap beberapa orang warga dan masih menunggu hasil uji laboratorium, dugaan sementara suspect Chikungunya," katanya.
Dia menjelaskan sebagian besar warga yang mengalami gejala sejak Jumat (4/4) menjalani perawatan di rumahnya masing-masing, namun beberapa orang sempat menjalani perawatan di puskesmas, sehingga pihaknya memberikan pengawasan ke perkampungan guna memastikan kondisi warga.
Baca juga: Dinkes Cianjur catat puluhan warga Bojongpicung suspect Chikungunya
Baca juga: BPOM-CEPI persiapkan inovasi regulasi guna hadapi wabah global
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025