Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak berniat membekukan PSSI, baik sebelum dibentuknya Tim Sembilan maupun hingga masa kerja tim tersebut berakhir pada Maret 2015.

"Sejak awal sebelum adanya Tim Sembilan sampai terus berlangsung, baik menteri maupun saya dan anggota Tim Sembilan tidak pernah mengarah pada konklusi untuk membekukan atau membubarkan PSSI," kata Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot Dewa Broto usai pertemuan pertama PSSI di Kantor PSSI Jakarta, Rabu.

Gatot menegaskan meskipun banyaknya permintaan masyarakat untuk membubarkan PSSI, nyatanya Kemenpora justru bersinergi dengan PSSI.

Oleh karenanya, Kemenpora membentuk Tim Sembilan yang bertugas mengawasi kinerja dan mengevaluasi PSSI.

Pembubaran PSSI sebelumnya sudah santer terdengar karena prestasi sepak bola cenderung menurun diikuti dengan banyaknya masalah, seperti muncul sepak bola Gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang.

"Bahwasanya informasi tersebut bersliweran, itu hak masyarakat karena permintaan dari masyarakat membubarkan PSSI tinggi sekali. Jangan sampai ada kepanikan bagi PSSI sendiri," kata Gatot.

Terlaksananya pertemuan pertama Kemenpora dan PSSI pun bertujuan membangun sinergitas antara kedua pihak dalam membenahi persepakbolaan di Tanah Air.

"Pertemuan yang kami gelar bukan dalam rangka mengurus antara Kemenpora dan PSSI, tetapi mengurus prestasi sepakbola," Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga Djoko Pekik Irianto.

Djoko mengungkapkan sinergi menjadi kunci yang dilaksanakan pada pertemuan tersebut untuk menemukan persepsi yang sama dari kedua pihak.

Beberapa hal yang menurut Djoko perlu disinergikan, antara lain pembenahan keterbatasan pelatih serta sarana dan prasarana di daerah yang perlu diperbaiki.

Pertemuan pertama PSSI dan Kemenpora dihadiri oleh antara lain Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, Sekjen PSSI Joko Driyono, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga Djoko Pekik Irianto dan didampingi oleh Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot Dewa Broto serta staf ahli Bidang Informasi dan Komunikasi Amung Mamun. 

Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015