Jakarta (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, mencetak laba bersih sebesar Rp5,1 triliun pada 2024.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan laba tersebut didorong oleh penjualan ekspor yang mencapai 20,26 ton atau tumbuh 30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Pada periode ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp42,76 triliun, tumbuh 11 persen secara tahunan. Berkat pertumbuhan pendapatan tersebut, perseroan sukses mencetak laba bersih Rp5,1 triliun dan EBITDA Rp8,30 triliun. Total aset perusahaan per 31 Desember 2024 sebesar Rp41,79 triliun, tumbuh 8 persen secara tahunan," kata Arsal.

"Kenaikan pendapatan terutama ditopang oleh penjualan ekspor yang mencapai 20,26 juta ton atau naik 30 persen secara tahunan," ujar dia menambahkan.

Lebih lanjut, Arsal mengatakan penjualan domestik juga meningkat 6 persen secara tahunan menjadi 22,64 juta ton. Sementara, total penjualan pada 2024 mencapai 42,89 juta ton atau tumbuh 16 persen secara tahunan.

"Penjualan batu bara PTBA didominasi oleh pasar domestik. Namun secara bauran, porsi ekspor semakin meningkat. Saat ini, porsi pasar domestik sebesar 53 persen dan ekspor 47 persen," kata Arsal

Selanjutnya, Arsal mengatakan perseroan berhasil merealisasikan belanja modal sebesar Rp2,35 triliun sepanjang 2024, atau meningkat 17 persen secara tahunan.

Belanja modal ini, lanjut dia, terutama dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis, di antaranya pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim-Keramasan.

Arsal melanjutkan kinerja baik dapat dicapai PTBA meski terdapat berbagai tantangan, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar.

"Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 12 persen secara tahunan dari 84,76 dolar AS per ton pada 2023 menjadi 74,19 dolar AS per ton di 2024," ujar Arsal.

Sedangkan, rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 22 persen secara tahunan menjadi 134,85 dolar AS per ton pada 2024, dari 172,79 dolar AS per ton pada 2023.

"Oleh karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik," kata dia.

Selain itu, Arsal mengatakan perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

"Cost leadership ini tergambar dari pengendalian nisbah kupas (stripping ratio) yang pada 2024 sebesar 6,23x. Nisbah kupas tersebut masih di bawah target 2024 yang mencapai 6,44x," ujar Arsal.

Baca juga: Mudik gratis BUMN 2025: Bukit Asam (PTBA) berangkatkan ratusan pemudik

Baca juga: Bukit Asam raih dua PROPER Emas berkat inovasi sosial dan lingkungan

Baca juga: PTBA optimalkan cadangan batu bara guna dukung emisi nol bersih

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025