Jakarta (ANTARA) - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak usahanya berkolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berkomitmen untuk mendorong industri kreatif Indonesia, salah satunya dengan mendukung “Jumbo” sebagai IP (intellectual property) lokal karya anak bangsa di industri perfilman animasi.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menuturkan kolaborasi ini sebagai bentuk program Kemenekraf dalam hal memajukan ekonomi kreatif di Indonesia untuk menciptakan nilai ekonomi pada karya seniman Indonesia.

“Kolaborasi menjadi salah satu cara bagi kami dalam mendorong ekonomi kreatif di Indonesia terlebih dalam upaya untuk menciptakan economic value added dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Irene Umar dalam keterangan pers yang diterima, Senin.

Baca juga: InJourney berupaya jadikan TMII destinasi "top of mind" Jakarta

Sejalan dengan hal tersebut, InJourney berkolaborasi dengan Kemenekraf melakukan serentetan program kolaborasi strategis dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif, salah satunya ialah dengan mendukung sektor industri perfilman animasi yakni film animasi "Jumbo" di lini bisnis InJourney Group.

Kolaborasi ini diimplementasikan dengan melakukan aktivasi dengan menghadirkan karakter Jumbo di Candi Prambanan pada masa libur lebaran dalam bentuk balon raksasa setinggi kurang lebih 10 meter.

Kolaborasi juga dilakukan dengan rumah produksi film Jumbo Visinema, di beberapa bandara yang dikelola InJourney Airports yang menghadirkan sajian visual penuh warna bernuansa film animasi Jumbo lengkap dengan karakter-karakternya seperti di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Internasional Juanda Surabaya, dan Bandara Internasional Yogyakarta.

Baca juga: InJourney catat kenaikan pengunjung di destinasi wisata kelolaannya

Selain itu, berkolaborasi dengan InJourney Aviation Servies yang berfokus pada pelayanan kebandarudaraan, dihadirkan pula sarana edukasi melalui reading corner dan zona interaktif bertajuk “Gelembung Cerita” yang memberikan pengalaman perjalanan keluarga khususnya anak-anak jadi lebih berkesan.

Sebagai Holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata, InJourney memiliki peranan sebagai agent of development untuk senantiasa terus mendorong UMKM produk lokal, IP lokal, serta komunitas-komunitas di industri seni dan budaya dalam rangka mendorong penguatan dan pertumbuhan ekonomi kreatif.

“Dengan kekuatan ekosistem di sektor aviasi dan pariwisata yang terintegrasi dari hulu ke hilir, kami mengoptimalisasi aset-aset yang kami kelola untuk memberikan ruang dan wadah bagi industri kreatif dalam berkarya. Hal ini kami lakukan dalam rangka mendorong dan menumbuhkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia,” jelas Direktur Utama InJourney, Maya Watono.

Baca juga: Komisi VII: Film "Jumbo" bukti perfilman nasional semakin berkembang

Komisaris Utama InJourney, Triawan Munaf, juga menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian film animasi Indonesia Jumbo dan menjadi bukti bahwa karya anak bangsa mampu mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat.

“Sebagai penggerak industri pariwisata Indonesia, kami percaya bahwa kemajuan sektor pariwisata tak bisa dilepaskan dari kekuatan cerita dan karya yang kreatif seperti film Jumbo. Untuk itu, kami berharap kesuksesan ini menjadi awal dari langkah yang lebih besar dalam membawa Indonesia ke panggung dunia melalui pariwisata dan kreativias yang tanpa batas,” kata Triawan Munaf.

Maya juga mengungkapkan harapannya kesuksesan film animasi Jumbo ini mendorong hadirnya film-film animasi karya anak bangsa lainnya. InJourney Group berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan industri film animasi, dan juga industri ekonomi kreatif secara keseluruhan.

Baca juga: Dasco soal film Jumbo: Dukung terus industri perfilman Indonesia

Baca juga: Film "Jumbo" berhasil menarik satu juta penonton dalam tujuh hari

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025