Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melakukan koordinasi hibah dan pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) Terminal Wisata Seruni Point dan Jembatan Kaca (Tahap I), serta Gerbang Wisata Sukapura (Tahap IV) untuk mempercepat pengelolaan wisata Bromo.
Bupati Probolinggo Mohammad Haris memimpin langsung rombongan berkunjung ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan ditemui oleh Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Cipta Karya Kementerian PU Riono Suprapto di Gedung Cipta Karya Kementerian PU di Jakarta, Senin.
"Hal itu dilakukan sebagai upaya percepatan pengelolaan kawasan wisata Bromo di Kabupaten Probolinggo. Langkah strategis itu menjadi bukti keseriusan Pemkab Probolinggo dalam menjadikan pariwisata sebagai pilar utama pembangunan daerah serta membuka ruang luas bagi investasi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Bupati Probolinggo M. Haris dalam keterangan tertulis yang diterima di Probolinggo.
Dalam pertemuan tersebut, Kementerian PU menyerahkan dokumen hibah dan Berita Acara Serah Terima (BAST) proyek KSPN BTS Tahap I (Terminal Wisata Seruni Point) kepada Bupati Haris. Di sisi lain, Pemkab Probolinggo juga menyerahkan surat percepatan hibah dan permohonan pinjam pakai proyek BTS Tahap IV Gerbang Wisata Sukapura (GWS).
Haris menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan sinergi yang telah terjalin selama ini dengan pemerintah pusat dan selesainya pembangunan proyek KSPN BTS Tahap I berupa Terminal Wisata Seruni Point membuka peluang besar untuk menggaet investor.
"Alhamdulillah beberapa investor telah menunjukkan minat untuk bekerja sama dalam pemanfaatan aset di kawasan Terminal Wisata Seruni Point," tuturnya.
Ia berharap kerja sama itu akan mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Gunung Bromo, yang secara langsung akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Probolinggo.
"Pemkab Probolinggo telah mulai mengoperasikan kawasan Gerbang Wisata Sukapura (GWS) sejak tanggal 4 Desember 2024 secara terbatas. Area itu kini menjadi ikon baru di pintu masuk kawasan Bromo dengan konsep pasar sayur modern, pusat oleh-oleh, UKM dan ekonomi kreatif," katanya.
Haris berharap proses hibah bisa segera dipercepat sehingga Pemkab Probolinggo dapat lebih mengoptimalkan potensi yang berada di kawasan tersebut serta akan meningkatkan perekonomian khususnya masyarakat sekitarnya dan Kabupaten Probolinggo pada umumnya.
"Dengan sinergi kuat antara pemerintah daerah dan pusat, pengembangan destinasi wisata seperti Bromo tidak hanya berdampak pada Kabupaten Probolinggo, tetapi juga mendukung target pembangunan nasional di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.
Sementara Sesditjen Cipta Karya Kementerian PU Riono Suprapto mengatakan bahwa proses verifikasi hibah proyek Tahap IV Gerbang Wisata Sukapura masih berlangsung, namun pihaknya akan membantu agar proses tersebut bisa dipercepat.
"Pemkab Probolinggo sudah berkeinginan untuk mengoptimalkan potensi perekonomian di wilayah sekitar dan Kabupaten Probolinggo pada umumnya. Hal itu sejalan dengan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan kawasan wisata unggulan di daerah," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025