Kami berangkat untuk mengobati pasien. Oleh karena itu mohon doa agar kami diberikan kesehatan, kekuatan, dan kemudahan

Jakarta (ANTARA) - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan tim dokter spesialis yang terdiri atas empat orang dokter spesialis dan satu orang dokter gigi ke Gaza, Palestina untuk membantu warga setempat yang menjadi korban serangan tentara zionis Israel.

Pengiriman tim dokter ini merupakan gelombang kedua yang dilakukan pada tahun ini, setelah sebelumnya BSMI menerjunkan dua orang dokter spesialis untuk membantu warga Gaza, yang akan kembali pada 19 April mendatang.

"Kami berangkat untuk mengobati pasien. Oleh karena itu mohon doa agar kami diberikan kesehatan, kekuatan, dan kemudahan," kata Ketua Tim Dokter BSMI Prof Dr dr Basuki Supartono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Basuki mengatakan pihaknya akan berangkat pada Selasa (15/4) pagi, dengan pesawat udara menuju Yordania.

"Kami masih berharap tidak ada kendala di dalam proses melewati perbatasan. Oleh karena itu mohon doa restu, karena harus mendapatkan izin resmi dari pemerintah Israel," lanjutnya.

Baca juga: Israel tolak 68 persen upaya akses bantuan PBB ke Gaza sejak 18 Maret

Untuk mengantisipasi adanya pencegahan dari otoritas Israel, Basuki menyebutkan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan, salah satunya adalah dengan berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ia menjelaskan sejumlah dokter yang akan dikirimkan tersebut telah mendapatkan predikat sebagai Emergency Medical Team (EMT) dari WHO, sehingga keberadaannya di Gaza mendapatkan pengakuan dunia.

Di samping itu, jelas Basuki, tim dokter yang akan berangkat juga merupakan dokter yang berpengalaman dalam menangani korban perang, sebab sebelumnya mereka telah bertugas di Rafah, Palestina untuk menangani hal yang sama.

"Tetapi perlu disadari bahwa melewati perbatasan itu bukan kewenangan dari WHO, tapi kewenangan dari pemerintah Israel. Oleh karena itu kita berharap tidak ada kendala dalam masalah itu," harapnya.

Nantinya, jelas Basuki, para dokter yang dikirim akan bertugas di Gaza European Hospital di Khan Younis, Gaza selama 14 hari.

Dalam penugasan ini, lanjutnya, mereka juga tidak membawa peralatan atau bantuan medis tertentu, untuk meningkatkan kemungkinan mereka mendapatkan izin masuk Palestina dari otoritas Israel.

Namun demikian, Basuki memastikan perbekalan dan kebutuhan mereka dalam melakukan layanan kesehatan di Gaza nanti akan tetap disuplai oleh pihak Gaza European Hospital.

"Untuk masyarakat Indonesia, kami mohon agar kita tidak segan-segannya untuk memperjuangkan masalah ini (Palestina). Seperti yang dikatakan oleh Presiden Prabowo, bahwa kita harus turun tangan mengatasi masalah kemanusiaan yang terjadi di Gaza sekarang ini," ucap Basuki Supartono.

Baca juga: Pengungsi Gaza bagikan harapan lewat makanan di tengah reruntuhan

Baca juga: Prabowo melawat ke Timur Tengah minta dukungan evakuasi warga Gaza

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025