Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo mengingatkan calon-calon haji dengan komorbiditas yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci untuk membawa obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter mereka.

Saat dihubungi ANTARA dari Jakarta pada Senin, Liliek menyampaikan pentingnya para calon haji dengan komorbiditas seperti diabetes dan penyakit jantung menyiapkan obat-obat rutin mereka di dalam tas sebelum berangkat.

"Bagi jamaah yang mempunyai riwayat penyakit, diimbau untuk dijaga kesehatannya selalu terkendali. Apabila ada obat yang diresepkan oleh dokter untuk diminum secara rutin, maka diupayakan agar obatnya dikonsumsi secara teratur sesuai resep," katanya.

"Mereka yang sudah rutin minum obat yang diresepkan dokter agar tetap menjaga untuk selalu minum agar penyakitnya senantiasa dalam kondisi terkendali," ia menambahkan.

Selain membawa obat-obatan yang harus diminum secara rutin, ia mengatakan, calon haji perlu pula menyiapkan oralit dan air putih yang bisa dikonsumsi untuk membantu mengganti cairan tubuh yang hilang selama beraktivitas di luar ruangan.

Dia juga mengingatkan jamaah calon haji yang hendak diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan melakukan aktivitas fisik ringan minimal 30 menit setiap hari.

Baca juga: Jamaah haji dibekali kartu pemantauan kesehatan

Baca juga: Skema Murur dinilai berdampak positif terhadap kesehatan jamaah haji

Pemerintah Indonesia pada musim haji tahun 2025 mendapat kuota untuk memberangkatkan 221.000 orang guna menunaikan ibadah haji di Arab Saudi.

Liliek mengatakan bahwa proses pemeriksaan kesehatan calon haji yang hendak diberangkatkan ke Tanah Suci masih berlangsung, sehingga belum diketahui berapa banyak calon haji yang punya komorbiditas dan risiko kesehatan tinggi.

"Pelunasan baru akan berakhir di tanggal 17 April 2025, sehingga data hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji belum diolah," katanya.

Menurut Rencana Perjalanan Haji 1446 Hijriah/2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, jamaah calon haji dijadwalkan mulai masuk asrama pada 1 Mei dan mulai diberangkatkan ke Arab Saudi pada 2 Mei 2025.

Jamaah haji Indonesia rata-rata akan berada di Arab Saudi selama 41 hari untuk menunaikan ibadah dan berziarah.

Liliek menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia.

"Setiap kloter akan diidentifikasi jamaah mana yang memiliki risiko kesehatan paling tinggi, untuk kemudian akan dilakukan pemantauan secara rutin oleh petugas kesehatan yang ada di kloter," katanya.

Baca juga: Layanan kesehatan haji Indonesia dapat apresiasi dari Kerajaan Saudi

Baca juga: Kemenkes pastikan efisiensi anggaran tak ganggu layanan kesehatan haji

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025