Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Farah Savira menyatakan bahwa pencegahan tawuran di Jakarta perlu dilakukan secara intensif oleh berbagai lintas sektor agar kejadian itu bisa diminimalisir.
"Kita tidak bisa pungkiri, pengawasannya (terhadap remaja) memang kurang," kata Farah di Jakarta, Senin.
Menurut dia, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Dinas Sosial, Dinas Pendidikan DKI Jakarta harus terjun langsung mengatasi persoalan tawuran di Jakarta.
Baca juga: Orangtua diminta bimbing anak berkegiatan positif selama libur sekolah
Baca juga: Sekda DKI usulkan memperkerjakan pemimpin pemuda solusi atasi tawuran
Apalagi, lanjut dia, mayoritas pelaku tawuran kebanyakan dari kalangan remaja yang notabene masih duduk di bangku sekolah.
Farah juga menyoroti bahwa harus ada sinergi antara Pemprov DKI dan pihak sekolah untuk tindakan riil dan konkret kepada pelaku tawuran, khususnya bagi mereka yang masih sekolah.
Farah tak memungkiri mereka yang terlibat tawuran karena minimnya pengawasan dan perhatian dari orang tua, hal ini dikarenakan mereka tidak langsung dalam pengawasan orang tua, melainkan melalui kerabat atau keluarga.
"Bisa juga mereka kekurangan perhatian dari orang tua, mereka ditelantarkan," ujarnya.
Baca juga: Jaktim perbanyak kegiatan positif untuk pelaku tawuran
Baca juga: Legislator tekankan upaya preventif cegah tawuran di Jakarta
Oleh karena itu, kata Farah, harus ada intervensi yang masif dari dinas-dinas terkait untuk mensosialisasikan pencegahan tawuran di lingkungan warga.
Selain itu, fungsi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTA) harus digalakkan supaya mereka bisa menyalurkan bakat dan hobinya.
"Alasan mungkin kuat adalah mereka juga tidak punya atau kekurangan tempat untuk menyalurkan hobi," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025