Jakarta (ANTARA) - Pecahnya pembuluh darah merupakan kondisi medis serius yang dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti otak, mata, kulit, hingga jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, termasuk stroke dan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab dan faktor risikonya agar dapat melakukan pencegahan sejak dini.

Pencegahan yang tepat dapat menurunkan risiko komplikasi yang ditimbulkan dari pecahnya pembuluh darah. Untuk itu, pemahaman mengenai pemicu dan faktor yang berkontribusi menjadi hal yang penting. Berikut adalah beberapa penyebab umum pecahnya pembuluh darah yang perlu diwaspadai.

Baca juga: Musim dingin dapat tingkatkan risiko stroke

Penyebab umum pembuluh darah pecah

1. Tekanan darah tinggi (Hipertensi)

Hipertensi kronis dapat melemahkan dinding pembuluh darah, terutama di otak, sehingga meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah dan menyebabkan stroke hemoragik.

2. Aneurisma

Aneurisma adalah pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah yang dapat pecah sewaktu-waktu, terutama jika tekanan darah tidak terkontrol.

3. Aterosklerosis

Penumpukan plak lemak di arteri menyebabkan pengerasan dan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah yang tinggi.

4. Cedera fisik

Benturan atau trauma langsung, seperti kecelakaan atau jatuh, dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan internal atau eksternal.

5. Peradangan pembuluh darah (Vaskulitis)

Peradangan pada pembuluh darah dapat melemahkan dindingnya, membuatnya lebih rentan terhadap pecah.

6. Kelainan genetik

Beberapa kondisi genetik, seperti sindrom Marfan atau Ehlers-Danlos, dapat mempengaruhi kekuatan dan elastisitas pembuluh darah, meningkatkan risiko pecah.

7. Penyakit hati kronis

Sirosis hati dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam vena portal, yang berpotensi menyebabkan varises esofagus dan pecahnya pembuluh darah di kerongkongan.

8. Penggunaan obat-obatan tertentu

Obat pengencer darah atau antikoagulan dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk pecahnya pembuluh darah, terutama jika dosisnya tidak terkontrol.

Baca juga: Pecah pembuluh darah bisa dicegah bahkan yang pernah mengalami stroke

Lokasi dan dampak pecahnya pembuluh darah

1. Otak

Dapat menyebabkan stroke hemoragik, yang berpotensi mengakibatkan kematian atau kecacatan permanen.

2. Mata

Pecahnya pembuluh darah di mata dapat menyebabkan perdarahan subkonjungtiva, yang tampak sebagai mata merah, dan biasanya tidak berbahaya.

3. Kulit

Menimbulkan memar atau hematoma akibat darah yang merembes ke jaringan di bawah kulit.

4. Kerongkongan

Varises esofagus yang pecah dapat menyebabkan muntah darah dan kondisi darurat medis.

5. Jantung

Pecahnya pembuluh darah di jantung dapat menyebabkan gagal jantung dan memerlukan penanganan segera.

Baca juga: Mengenal Brain Bypass Surgery untuk stroke & gangguan pembuluh otak

Pencegahan dan penanganan

1. Kontrol tekanan darah

Rutin memeriksa dan menjaga tekanan darah dalam batas normal.

2. Gaya hidup sehat

Mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, dan menghindari merokok serta alkohol.

3. Pemeriksaan rutin

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi individu dengan faktor risiko tinggi.

4. Penanganan medis segera

Jika mengalami gejala seperti sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, atau kelemahan mendadak, segera cari pertolongan medis.

Meningkatkan kesadaran akan penyebab dan gejala pecahnya pembuluh darah sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Dengan mengenali faktor risiko dan menerapkan gaya hidup sehat, kita dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kondisi ini.

Baca juga: Pentingnya layanan pre-hospital dalam "golden period" serangan stroke

Baca juga: Perempuan yang mengalami stres kronis berisiko meningkatkan stroke

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025