Batam (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyesalkan sistem keselamatan kerja di perusahaan tambang PT Freeport yang menyebabkan banyak korban kecelakaan kerja.

"Saya ngomel ke Freeport, perusahaan global, 30 orang tenaga kerja meninggal," kata Menteri saat memberikan sambutan dalam peresmian proyek infrastruktur gas bumi di Batam Kepulauan Riau, Jumat.

Apalagi, kata Menteri melanjutkan, banyak korban yang jatuh akibat kecelakaan kerja yang sebenarnya bisa dihindari.

"Bukan karena canggih, tapi kendaraan ringan tubruk dengan kendaraan berat, akibat kelalaian," kata Menteri.

Seharusnya perusahaan besar dapat membudayakan keselamatan pekerja, seperti yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri memuji PGN dalam menerapkan budaya keselamatan kerja. Ia berterima kasih pada jajaran direksi dan pekerja PGN yang telah membangun budaya keselamatan kerja dengan praktik yang sangat baik.

Ia menceritakan, sewaktu berada di dalam kendaraan yang disiapkan PGN, supir tidak mau melanjutkan perjalanan karena belum mengenakan sabuk pengaman. Kemudian, supir meminta Menteri untuk segera mengenakan pengaman agar perjalanan dapat dilanjutkan.

"Kalau supir sampai menegur Menteri, itu luar biasa. Artinya sudah ada budaya keselamatan kerja," kata Menteri.

Ia mengatakan bangga dengan budaya dan etos kerja yang diterapkan salah satu Badan Usaha Milik Negara itu.

"PGN adalah perusahaan negara yang siap menjadi pemain global," kata Menteri.

Sebelumnya, Minggu (25/1) dari Papua dikabarkan seorang karyawan dari Kontraktor Panca Duta Karya Abadi dikabarkan meninggal dunia pada Minggu sekitar pukul 07.42 WIT, setelah menjalani perawatan intensif usai ditabrak truk di areal pertambangan PT Freeport Indonesia, di Kabupaten Mimika, Papua.

Suardi mengalami kecelakaan pada Sabtu (24/1) pukul 13.30 WIT di Engros Yard Mill 74. Korban tertabrak Truk UTE Getman Boom UG No 730178 yang dikemudikan oleh Jouce Mentang, karyawan panda Duta Karya Abadi, katanya.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015