Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp4,43 triliun pada APBD 2024 merupakan angka yang besar dan ini karena pengeluaran belanja yang ditekan.

"Pengeluaran pembiayaan juga ditekan ini mengakibatkan SiLPA DKI cukup besar," kata Rano Karno di Jakarta, Kamis.

Rano mengatakan bahwa dari laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta bahwa dari APBD 2024 dengan pencapaian dari rencana pendapatan daerah mencapai 97 persen dari rencana Rp72,44 triliun.

Pencapaian itu kata Rano, bagi pemerintah daerah sudah cukup baik meskipun tidak tercapai 100 persen.

Rano melanjutkan untuk realisasi belanja daerah juga bisa mencapai 92 persen dan itu terbilang bagus, meskipun terdapat SiLPA Rp4,43 triliun.

Baca juga: DKI sebut APBD 2025 Rp91,34 triliun tertinggi sepanjang sejarah

"Realisasi belanja daerah juga bisa mencapai 92 persen itu 'exellent' (luar biasa)," kata Rano.

Sebelumnya, APBD Perubahan DKI tahun anggaran 2024 sebesar Rp85,47 triliun rupiah, naik 4,60 persen dari penetapan APBD tahun anggaran 2024 yaitu Rp81,7 triliun.

Perubahan APBD DKI 2024 untuk pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp75,22 triliun rupiah atau naik sebesar 3,83 persen dibandingkan dengan penetapan APBD 2024 Rp72,44 triliun.

Ia menambahkan bahwa adanya sejumlah rekomendasi dari DPRD DKI Jakarta terkait penanggulangan kemiskinan ekstrem, permasalahan kesejahteraan dan lainnya akan dikerjakan secepat mungkin.

"Semua rekomendasi yang dijawab yang diberikan kepada kami itu sebetulnya dari bagian program yang memang sedang kami siapkan," katanya.

Baca juga: DPRD DKI kawal APBD 2025

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025