Seoul (ANTARA) - Kepolisian Korea Selatan (Korsel) di Seoul pada Rabu berupaya melakukan operasi penggeledahan dan penyitaan di kantor kepresidenan dan kediaman Yoon Suk-yeol, presiden yang telah dimakzulkan, tetapi dihalangi oleh petugas keamanan kepresidenan dan akhirnya gagal menyelesaikan operasi tersebut.
Menurut media Korsel, Pasukan Pengamanan Presiden Korsel menegaskan bahwa lokasi atau barang yang ditargetkan oleh kepolisian menyimpan rahasia resmi atau militer negara, sehingga pihaknya menolak untuk mengizinkan penggeledahan. Setelah terjadi kebuntuan selama 10 jam, pihak kepolisian Korsel memutuskan untuk membatalkan operasi tersebut.
Penggeledahan yang dilakukan oleh kepolisian itu bertujuan untuk mengumpulkan bukti terkait upaya Yoon pada 3 Januari untuk menghalangi pelaksanaan surat perintah penangkapan yang dipimpin oleh Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (Corruption Investigation Office for High-ranking Officials/CIO) dan pihak kepolisian.
Untuk mengklarifikasi detail tentang deklarasi darurat militer Yoon pada 3 Desember tahun lalu, polisi telah beberapa kali mencoba melakukan operasi pencarian dan penyitaan di kantor dan kediaman presiden, yang semuanya berakhir tanpa hasil.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025