Makassar (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Setiawan Aswad menagih janji pemimpin daerah terkait penanganan stunting di setiap daerah yang dipimpinnya.
Setiawan menyebut banyak dari calon maupun kepala daerah terpilih di 24 kabupaten/kota se-Sulsel yang memprogramkan penanganan stunting sebagai program prioritas.
Baca juga: Pemprov Sulsel dan Unhas bersinergi wujudkan generasi bebas stunting
"Stunting ini menjadi perhatian utama para calon bupati, kita harus tagih ini, bagaimana komitmen mereka dalam upaya penanganan stunting, khususnya dalam pencegahannya," katanya di Makassar, Jumat.
Dia mengemukakan terdapat delapan aksi konvergensi dalam penanganan stunting, di antaranya strategi tata kelola termasuk manajemen data. Sebab, hanya data valid yang bisa memetakan seluruh gejala stunting di tingkat bawah, termasuk koordinasi berbagai pihak.
Oleh karena itu, kata Setiawan, peran pemimpin daerah menjadi hal paling penting terhadap penanganan stunting. Sehingga, membangun kesadaran para pemimpin terhadap stunting di Sulsel juga menjadi tugas Bappelitbangda, termasuk menemukan intervensi yang tepat dalam memerangi stunting.
"Masyarakat melihat suri teladan, jika pemimpin menunjukkan fokus ke stunting, akan ikut pula masyarakatnya," ujarnya.
Ia mengatakan di antara lima pilar penanganan stunting, salah satunya berkenaan dengan visi dan komitmen pimpinan. "Ini penting untuk dicermati bersama, keberlanjutan komitmen pemimpin itu harus jelas, bahkan penanganan lintas sektor agar konvergensi itu terwujud," tambah Setiawan.
Tim Ahli Percepatan Penurunan Stunting Djunaidi M Dachlan pada dialog bersama media di Makassar mengemukakan bahwa komitmen pemerintah mulai dari tingkat pusat hingga desa sangat menentukan keberhasilan penanganan stunting.
Djunaidi menyebut peran kepala desa dan lurah sangat menentukan keberhasilan program penanganan stunting yang mesti disertai komitmen kuat dari kepala daerah.
Baca juga: Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH tekan stunting
Baca juga: BKKBN Sulsel libatkan remaja sebagai promotor pencegahan stunting
"Intervensinya beragam, namun ada dua paling utama, yakni ke ibu hamil dan pangan rumah tangga. Intervensi ini berhasil menurunkan angka stunting," ungkapnya.
Sejumlah daerah dengan intervensi kepada ibu hamil dan pemenuhan pangan yang berhasil menurunkan angka stunting, di antaranya Kabupaten Gowa dengan program tidak lahir stunting baru, dan Kabupaten Luwu Utara memastikan pangan setiap rumah tangga terpenuhi.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025