Beijing (ANTARA) - Konsumsi listrik China, yang merupakan salah satu barometer utama aktivitas ekonomi di negara tersebut, melaporkan ekspansi yang stabil pada kuartal I 2025, sebagaimana data resmi pada Jumat (18/4).
Menurut data yang dirilis oleh Administrasi Energi Nasional (National Energy Administration) China, konsumsi listrik naik 2,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada periode tersebut menjadi 2,38 triliun kilowatt-jam (kWh).
Jika dirinci, listrik yang dikonsumsi oleh industri primer dan sekunder di China masing-masing naik 8,7 persen dan 1,9 persen (yoy). Sementara, sektor tersier naik 5,2 persen (yoy).
Didorong oleh teknologi yang berkembang pesat seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), komputasi awan (cloud computing), dan 5G, konsumsi listrik di sektor internet dan layanan terkait mencatat peningkatan sebesar 25,7 persen (yoy) dalam basis rata-rata harian.
Listrik yang dikonsumsi di sektor layanan pengisian daya dan penukaran baterai melonjak 42,3 persen (yoy) dalam basis rata-rata harian, mencerminkan pesatnya ekspansi industri kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV).
Konsumsi listrik yang berkaitan dengan industri baru, format bisnis baru, dan model bisnis baru juga mempertahankan momentum yang kuat pada periode tersebut. Para analis mengatakan tren tersebut menegaskan pergeseran China yang semakin cepat menuju pengembangan yang digerakkan oleh inovasi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025