Jakarta (ANTARA News) -  Kanker masih menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, data menunjukkan, penyakit ini menduduki peringkat ketujuh penyebab kematian tertinggi.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP (K), MARS, DTM&H, DTCE, mengungkapkan, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 memperlihatkan, prevalensi kanker di Indonesia yaitu 1,4 per 1.000 penduduk.

"Dari riset juga diketahui bahwa kanker menduduki urutan ketujuh sebagai penyebab kematian akibat penyakit di Indonesia setelah stroke, tuberculosis, hipertensi, cidera, perinatal, dan diabetes mellitus" ujar Prof. Tjandra dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Kemudian, laporan Global Burden Cancer (2012), memperkirakan, insiden kanker di Indonesia sebesar 134 per 100.000 penduduk. Estimasi ini tidak jauh berbeda dengan hasil Riskesdas 2013.

Sementara itu, laporan World Cancer 2014 International Agency for Research on Cancer (IARC) di WHO pada 2012 lalu, mengungkapkan, sekitar 14 juta kasus baru kanker terjadi di dunia.

Dari total ini, kanker paru-paru menjadi yang paling umum diderita masyarakat, yakni 13 persen. Lalu, kanker payudara sekitar 11,9 persen payudara, dan tumor usus sekitar 9 persen.

Kanker paru-paru sendiri menyebabkan kematian sekitar 8,2 juta orang di dunia.

WHO memperkirakkan, jumlah penderita kanker akan terus meningkat dari tahun ke tahun yakni mencapai 11 juta jiwa pada tahun 2030.


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015