Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 100 mahasiswa-mahasiswi dari Papua dan Papua Barat se-Jawa Bali yang tergabung dalam Forum Keadilan di Tanah Papua menggelar aksi demo untuk menolak kehadiran PT Freeport Indonesia.

"Kami mahasiswa-siswi dari Papua dan Papua Barat mendesak pemerintah untuk menutup PT Freeport Indonesia," kata juru bicara Forum Pembela Keadilan di Tanah Papua, Weko, di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu.

Weko menyebutkan desakan penutupan PT Freeport Indonesia tersebut terlepas pembangunan smelter di Gresik maupun di Papua sendiri.

"Tak ada gunanya pembangunan smelter di Gresik maupun Papua. Karena tidak memberikan keuntungan kepada kesejahteraan masyarakat," kata Weko.

Juga, mahasiswa-mahasiswi Papua dan Papua Barat itu mendesak pemerintah untuk segera menutup perusahaan-perusahaan asing yang ada di Papua.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Papua, Tony Wardoyo yang hadir di tengah-tengah mahasiswa tersebut ditolak untuk berorasi.

"Saya minta waktu dua menit untuk sampaikan beberapa hal," kata Tony.

Namun pendemo tidak memberikan waktu kepada Tony yang merupakan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

Bahkan Tony nyaris dihajar oleh pendemo. Melihat gelagat tak baik itu, Tony segera berlari meninggalkan pendemo menuju pintu kecil bagi pejalan kaki yang di samping gerbang utama Gedung DPR RI.

Petugas Pamdal berlaku sigap dan segera mengunci pintu kecil tersebut.

Sementara pendemo masih berteriak-teriak dan memanjat pagar, bahkan terlihat, salah seorang pendemo menendang seorang pamdal.


Pewarta: ZulSikumbang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015