Sanaa (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat serangan udara terbaru Amerika Serikat (AS) di sebuah pasar yang ramai di Sanaa, ibu kota Yaman, pada Minggu (20/4) malam waktu setempat telah bertambah menjadi 12 orang, dengan setidaknya 30 lainnya mengalami luka-luka, demikian disampaikan otoritas kesehatan yang dikuasai Houthi dalam sebuah pernyataan.
Menurut al-Masirah TV yang dikelola Houthi, serangan udara tersebut menyasar pasar Farwah di area permukiman Shu'ub, salah satu pasar paling ramai di Sanaa.
Operasi penyelamatan sedang berlangsung, dengan sejumlah tim berupaya mencari penyintas dan korban yang terjebak di bawah reruntuhan.
Serangan itu merupakan bagian dari gelombang serangan udara AS yang lebih luas yang menghantam beberapa lokasi di dan sekitar Sanaa pada Minggu, tambah outlet media Houthi tersebut.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah serangan udara AS yang mematikan di pelabuhan bahan bakar Ras Isa di Yaman barat pada Kamis (17/4) malam waktu setempat.
Serangan itu menewaskan 80 orang, melukai 170 lainnya, serta menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur penyimpanan bahan bakar, yang memicu kebocoran bahan bakar ke Laut Merah, papar sejumlah pejabat kesehatan Houthi setempat.
Ketegangan antara kelompok Houthi dan militer AS terus meningkat sejak Washington melanjutkan serangan udara terhadap target-target Houthi di Yaman pada 15 Maret guna mencegah kelompok tersebut menyerang Israel dan kapal-kapal perang AS di Laut Merah.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, mengatakan serangan-serangan mereka bertujuan menekan Israel yang didukung AS untuk menghentikan serangan terhadap Jalur Gaza dan memungkinkan penyaluran bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025