Jakarta (ANTARA) - Kalau bicara soal jumlah penduduk, mungkin banyak yang belum tahu kalau sebenarnya jumlah perempuan di Indonesia lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Kondisi ini bukan hal baru, tapi setiap tahunnya angka ini terus diperbarui dan selalu menarik untuk diperhatikan. Apalagi, data rasio antara perempuan dan laki-laki bisa mempengaruhi berbagai aspek sosial, ekonomi, bahkan budaya di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) secara rutin merilis data terbaru soal jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin. Dari hasil data tersebut, kita bisa tahu seberapa besar selisih antara jumlah perempuan dan laki-laki di Indonesia, serta bagaimana tren populasinya ke depan.

Baca juga: Menaker ingatkan Indonesia harus gerak cepat sikapi bonus demografi

Data jumlah penduduk Indonesia menurut jenis kelamin

Melihat hasil data sensus-sensus penduduk Indonesia, secara umum, jumlah penduduk Indonesia berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Begitupun rasio jenis kelamin penduduk Indonesia cenderung meningkat dari waktu ke waktu.

Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS), pada 2018 lalu, jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 133.136.100 orang. Sementara yang perempuan ada sebanyak 131.879.200 anak.

Dua tahun kemudian pada 2020 lalu, berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki adalah sebesar 136,66 juta jiwa atau 50,58 persen dan penduduk perempuan sebesar 133,54 juta jiwa atau 49,42 persen.

Sementara kini data terbaru pada 2023, total penduduk Indonesia ada sebanyak 278.696.200 orang. Dari jumlah tersebut, penduduk perempuannya ada sebanyak 137.909.4, dan yang laki-laki sebanyak 140.786.800 orang. Artinya, jumlah penduduk perempuan lebih sedikit daripada penduduk laki-laki.

Baca juga: Setengah populasi Indonesia perempuan jadikan agenda WPS penting

Daerah yang penduduk perempuannya lebih banyak

Meski secara nasional jumlah laki-laki lebih banyak, ada tiga provinsi di Indonesia yang justru menunjukkan pola sebaliknya. Ketiga provinsi itu adalah:

1. DI Yogyakarta

Laki-laki: 1,85 juta | Perempuan: 1,89 juta

2. Jawa Timur

Laki-laki: 20,71 juta | Perempuan: 20,82 juta

3. Sulawesi Selatan

Laki-laki: 4,65 juta | Perempuan: 4,71 juta

Perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti urbanisasi, migrasi, usia harapan hidup, hingga kondisi sosial ekonomi di daerah tersebut.

Rasio jumlah penduduk antara laki-laki dan perempuan bukan sekadar angka. Data ini bisa mempengaruhi banyak hal, mulai dari kebijakan pemerintah, keseimbangan tenaga kerja, hingga tren sosial dan budaya di masyarakat. Misalnya, daerah dengan jumlah perempuan lebih banyak bisa berpotensi memiliki lebih banyak program pemberdayaan perempuan atau layanan kesehatan khusus wanita.

Informasi ini diambil dari Proyeksi Penduduk Indonesia 2020-2050 berdasarkan Sensus Penduduk 2020 yang dihitung untuk pertengahan tahun (Juni).

Baca juga: WWF: Populasi satwa liar turun drastis indikator kondisi lingkungan

Baca juga: 10 negara dengan jumlah WNI terbanyak menurut data agregat

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025