Jakarta (ANTARA) - Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp202 miliar kepada para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Dividen yang dibagikan tersebut sebesar 35 persen dari laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp579,3 miliar.
“Pembagian dividen Ini merupakan bentuk apresiasi kepada para pemegang saham DRMA,” kata President Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
DRMA membukukan penjualan tetap stabil di Rp5,5 triliun pada tahun buku 2024. Pencapaian penjualan tersebut mengantarkan pada tumbuhnya laba inti tahun berjalan sebesar 4,2 persen atau naik dari Rp555.81 miliar menjadi Rp579.3 miliar pada 2024.
Segmen kendaraan roda dua (2W) yang mencatatkan penjualan sebesar Rp3,3 triliun atau naik 11,9 persen year on year (yoy) merupakan penggerak utama pertumbuhan DRMA. Dengan jumlah penjualan tersebut, segmen ini menyumbang 59 persen dari total penjualan perseroan.
Di sisi lain, DRMA terus giat mendiversifikasi portofolio produknya untuk dapat menciptakan alternatif pendapatan. Salah satu diversifikasi usaha yang sedang dikembangkan adalah Battery Energy Storage System (BESS) yang telah dikembangkan di pabrik baru milik anak usaha Perseroan yaitu PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI).
Berbeda dari bisnis utama di bidang otomotif yang digeluti DRMA selama ini, BESS adalah baterai penyimpan energi yang umumnya digunakan untuk menyimpan energi dari panel surya. Di portofolio bisnis yang baru dirintis ini, perseroan sudah berhasil memasok BESS sebanyak 600 unit kepada salah satu pengembang perumahan.
Selain itu, DRMA juga telah mulai masuk ke segmen auxiliary battery. Sejak akhir 2024, perseroan telah memproduksi auxiliary battery di bawah merek sendiri, yaitu DC Battery (bagian dari ekosistem Dharma Connect).
Berbeda dengan sebagian besar auxiliary battery yang beredar di pasar saat ini, DRMA fokus pada teknologi berbasis lithium, yang menawarkan daya tahan lebih lama dengan harga yang tetap kompetitif. Saat ini, seluruh penjualan produk ini masih ditujukan untuk pasar ekspor, namun perseroan sedang mengkaji potensi ekspansi ke pasar domestik.
Adanya tambahan pendapatan dari bisnis yang baru ini diharapkan akan memperkuat kemampuan perseroan dalam mencapai target pertumbuhan penjualan 10 persen pada 2025.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025