Manila (ANTARA) - Neraca pembayaran (balance of payments/BOP) keseluruhan Filipina mencatat defisit sebesar 2 miliar dolar AS pada Maret 2025, berlawanan dengan surplus 1,2 miliar dolar AS yang tercatat pada Maret 2024, demikian disampaikan oleh bank sentral negara tersebut, Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), pada Senin (21/4).
BSP menyatakan bahwa defisit BOP pada Maret 2025 mencerminkan penarikan yang dilakukan oleh pemerintah nasional terhadap simpanan valuta asingnya di BSP untuk memenuhi kewajiban utang luar negeri dan operasi valuta asing bersih BSP.
"Defisit ini menyebabkan level BOP kumulatif mencapai defisit 3 miliar dolar AS, berlawanan dengan surplus 238 juta dolar AS yang tercatat dari Januari hingga Maret 2024," ungkap BSP.
Berdasarkan data awal, defisit tahun berjalan ini terutama mencerminkan meluasnya defisit perdagangan barang.
Namun, penurunan ini sebagian tertahan oleh arus masuk bersih yang terus berlanjut dari remitansi pribadi, investasi langsung asing, dan pinjaman luar negeri oleh pemerintah nasional.
"Posisi BOP mencerminkan penurunan cadangan internasional bruto (gross international reserves/GIR) akhir menjadi 106,7 miliar dolar AS per akhir Maret 2025, turun dari 107,4 miliar dolar AS per akhir Februari 2025," imbuh BSP.
BSP menambahkan bahwa level GIR terbaru ini memberikan penyangga likuiditas eksternal yang kuat, setara dengan impor barang serta pembayaran jasa dan pendapatan primer selama 7,4 bulan.
Selain itu, cadangan tersebut juga mampu menutupi sekitar 3,6 kali total utang luar negeri jangka pendek negara itu berdasarkan sisa jatuh tempo.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025