... bersyukur dalam kondisi seperti ini keluarga saya sangat mendukung, utamanya istri saya yang sabar, akan cobaan hidup yang saya hadapi...
Samarinda, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Mantan atlet taekwondo kategori kelas bulu (di bawah 54 kilogram) Kalimantan Timur, Ilham, sudah empat tahun menjadi buta. Kini usianya 34 tahun dan masih menunggu bantuan. 

Berdasarkan analisa medis, sebagaimana Ilham, Minggu, penyebab utama kebutaan itu karena infeksi imonologi, yang menyebabkan saraf matanya terganggu dan akhirnya mengalami kebutaan.

Menurut dokter, kata Ilham, selain faktor genetik, asumsi lain dikarenakan dia sering dijatuhkan saat berlatih dan bertanding. 

"Ada sekitar 12 asumsi yang menjadi penyebab infeksi itu muncul, tapi itu hanya asumsi medis dan belum bisa dipastikan penyebab utamanya," kata Ilham.

Prestasi olahraga dia lumayan mencorong pada masanya. Dia peraih emas pada kejuaraan di tingkat provinsi di kelasnya. 

"Saya bangga pada saat itu saya bisa mengalahkan mantan atlet nasional, Sandi Yanuar, yang membela tim Samarinda, saat itu saya membela tim Balikpapan," terang Ilham.

Menurut dia, gejala awal terjadi sekitar 2008, ketika itu Ia merasakan matanya meradang dan sering mengeluarkan airmata, kondisi itu terjadi dua kali dalam sebulan.

Lama-kelaman kontinuitas sakit itu bertambah kerap, hampir tiap pekan matanya perih dan berair.

Dia mencoba mengobati sakit dan kelainan matanya itu ke mana-mana, sampai dokter menyatakan, suatu saat nanti dia benar-benar buta. 

Dengan segala keterbatasannya, dia masih mencoba... sampai pada akhir 2012 lalu, dia betul-betul buta. Dunia gelap dan hanya hitam dalam alam penglihatan matanya... 

Saat itu merasakan beban berat utamanya menghadapi keluarga, yakni istri dan satu anak tercintanya.

"Saya bersyukur dalam kondisi seperti ini keluarga saya sangat mendukung, utamanya istri saya yang sabar, akan cobaan hidup yang saya hadapi," tutur Ilham.

Ilham merasakan kebutaan pada usia paruh baya ini, sangat berat jika dibandingkan dengan orang yang buta sejak lahir dalam menghadapi kehidupan nyata.

Pasalnya lanjut Ilham, karena orang yang buta sejak lahir telah terlatih indera perasanya terhadap lingkungan sekitar dalam menjalani kehidupan.

"Sedangkan saya harus memulainya dari sekarang, tapi dibalik itu saya masih bersyukur bahwa saya pernah diberikan anugrah untuk bisa melihat kebesaran dunia ini dengan nyata," kata Ilham.

Pewarta: Arumanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015