Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak usaha membukukan laba bersih senilai Rp14,1 triliun pada kuartal I 2025, tumbuh 9,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu, mengatakan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1 persen (yoy) menjadi Rp21,1 triliun, sementara pendapatan selain bunga naik 8,1 persen (yoy) menjadi Rp6,8 triliun.
Dengan demikian, total pendapatan operasional bank mencapai Rp27,9 triliun atau tumbuh 7,4 persen (yoy).
Selanjutnya, rasio cost to income terkelola dengan baik pada level 28,5 persen. Rasio loan at risk (LAR) dan non-performing loan (NPL) juga berada pada tingkat yang terjaga, masing-masing 6 persen dan 2 persen. Sementara rasio pencadangan NPL berada pada level 180,5 persen dan LAR 66,5 persen, masing-masing di posisi yang cukup solid.
Baca juga: Menteri PKP: Dukungan BCA perkuat pembiayaan rumah rakyat
Dari sisi intermediasi, total kredit BCA tumbuh 12,6 persen (yoy) mencapai Rp941 triliun. Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan di berbagai sektor serta pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.
Pendanaan inti giro dan tabungan (CASA) tumbuh 8,3 persen (yoy) mencapai Rp979 triliun, atau sekitar 82 persen total dana pihak ketiga (DPK).
Menurut Jahja, momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 juga turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025