Kupang, NTT (ANTARA) - Wali Kota Kupang Christian Widodo menginstruksikan kepada setiap sekolah di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu untuk bersinergi dalam penanganan sampah.

“Dalam setiap forum saya perkenalkan roadmap atau peta jalan pengelolaan sampah di Kota Kupang. Jadi, setiap sekolah juga perlu mengetahuinya supaya kita satu pemikiran dan satu pemahaman,” kata Wali Kota Christian di Kupang, Rabu.

Hal ini disampaikan Christian saat membuka acara lomba karya tulis dan debat berbahasa Inggris tingkat SD/MI dan SMP/MTS se-Kota Kupang, yang dihadiri oleh pelajar peserta lomba, guru pendamping, dan para kepala sekolah.

Baca juga: Pemerintah alokasikan Rp17 miliar penataan TPA sampah Kota Kupang

Pada kesempatan itu, ia memaparkan rancangan roadmap pemilahan sampah yang dimulai dari tingkat RT hingga pengolahan akhir di TPA Alak.

Oleh karena itu, ia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K) serta setiap sekolah dapat memberikan sosialisasi dan edukasi bagi siswa dan orang tua tentang roadmap pemilahan sampah.

Selain itu, pihaknya juga telah membentuk satgas sampah sebagai langkah terobosan, yang membutuhkan keterlibatan setiap sekolah demi memperlancar upaya tersebut.

Baca juga: Kupang segera kelola sampah jadi sumber listrik

“Jadi, setiap sekolah bisa mengirimkan perwakilan satu atau dua guru untuk bisa bergabung dalam satgas sampah ini,” katanya.

Wali Kota Kupang Christian berfoto bersama jajaran pemerintah, para pelajar, guru pendamping, dan kepala sekolah di Kupang, Rabu (23/4/2025). ANTARA/Yoseph Boli Bataona

Pihaknya juga akan membuat satgas di setiap sekolah yang akan dikoordinir oleh Kadis P dan K dalam kerja sama integral dengan kelurahan dan kecamatan setempat.

Ia mengatakan pemkot menargetkan 1.300 kontainer tempat sampah yang tersedia satu unit di satu RT. Untuk itu, ia mengharapkan pihak sekolah turut berpartisipasi menyiapkan satu kontainer plastik atau satu tempat sampah di wilayah RT masing-masing.

“Setiap sekolah juga perlu menyiapkan tempat sampah (tiga warna untuk tiga jenis sampah) agar memudahkan pemilahan sampah sesuai jenisnya,” kata dia.

Baca juga: Sangat tinggi, produksi sampah di Kota Kupang hingga 250 ton sehari

Selanjutnya, pihaknya juga berencana untuk membuat bank sampah di sekolah bersama dengan kelurahan, sekaligus mengedukasi secara praktis kepada siswa tentang sampah yang memiliki nilai ekonomis.

Pewarta: Yoseph Boli Bataona
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025