Tentunya ini adalah kolaborasi semua stakeholder, jadi stakeholder-nya adalah gabungan dari penggiat-penggiat olahraga hoki

Tangerang (ANTARA) - Direktur tim nasional hoki es Indonesia Jonathan Sudharta menyebut pembangunan Ice House Sportindo sesuai arahan dari International Ice Hockey Federation (IIHF).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo baru saja melakukan ground breaking Ice Rink Airdome pertama di Asia Tenggara yang terletak di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Kamis.

"Tentunya ini adalah kolaborasi semua stakeholder, jadi stakeholder-nya adalah gabungan dari penggiat-penggiat olahraga hoki. Jadi kebersamaan kami kumpul-kumpul punya rencana karena kami sadar dari International Ice Hockey Federation (IIHF) memberikan arahan bagaimana cara membangun ice rink airdome," kata Jonathan Sudharta kepada pewarta, Kamis.

Baca juga: Menpora "ground breaking" arena Ice Ring Airdome pertama di ASEAN

Menurut Jonathan investasi di bidang olahraga musim dingin merupakan bentuk diversifikasi sektor olahraga yang membuka peluang industri baru mulai dari sportainment, sport tourism, hingga pengembangan ekonomi kreatif.

Ice rink dengan teknologi airdome, yakni arena dengan pendingin internal, memiliki luas arena sebesar 60x30 meter.

Jonathan mengatakan bahwa normalnya untuk bisa membangun air dome yang merupakan gedung tanpa pilar memerlukan waktu sekitar tiga bulan.

Namun salah satu yang membuat agak lama yakni membangun pondasi bangunan yang diharapkan mampu tahan hingga sekitar 30 tahun ke depan.

"Jadi kalau kita lihat di sini adalah inovasinya bagaimana kami bisa mendirikan gedung dengan kecepatan tinggi dan itu bukan cuma gedung untuk tiga bulan tapi gedung yang bisa bertahan untuk 30 tahun," ujar Jonathan.

Nantinya arena ini juga diproyeksikan sebagai pusat pembinaan cabang olahraga es nasional ini akan rampung pada Desember 2025.

Baca juga: Indonesia telan kekalahan keempat dalam Piala Asia hoki

Baca juga: Timnas hoki putri masih di posisi keempat klasemen Piala Asia 2025

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025