Banyumas (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan kurikulum yang akan digunakan di Sekolah Rakyat masih digodok oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dibantu sejumlah kementerian.
"Kurikulumnya seperti kurikulum sekolah formal, plus, plus ya, seperti yang disebut Pak Prof Mu'ti (Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti, red.)," kata Mensos saat meninjau ruangan yang akan digunakan untuk Sekolah Rakyat di Sentra Satria Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis siang.
Ia memastikan penguatan Matematika dan Coding juga akan diberikan kepada siswa Sekolah Rakyat.
Bahkan, kata dia, juga ada pendidikan karakter karena pendidikannya dilaksanakan selama 24 jam penuh.
"Semuanya akan diberikan, tetapi mungkin masa orientasinya lebih lama nanti. Jadi ada matrikulasi karena anak-anak ini 'kan kemampuannya berbeda-beda, makanya nanti disamakan sehingga ketika proses pembelajarannya dimulai, kemampuannya sudah rata," katanya menjelaskan.
Akan tetapi yang lebih penting, kata dia, sesuai dengan penekanan Presiden Prabowo Subianto adalah masa matrikulasi atau orientasi untuk menentukan bagaimana anak-anak diperkuat bahasa Inggrisnya dan mungkin ditambah bahasa Arab atau bahasa Mandarin.
"Nanti disesuaikanlah ya. Diperkuat itu dengan mungkin penguatan Matematika, jadi ini masih dalam proses semuanya, masih dalam pematangan," katanya menegaskan.
Baca juga: DIY mulai buka pendaftaran Sekolah Rakyat hingga 30 April
Lebih lanjut, Mensos mengatakan hingga saat ini sudah ada 53 kabupaten/kota yang siap membuka Sekolah Rakyat mulai tahun ajaran 2025-2026, salah satunya di Kabupaten Banyumas.
Selain itu, kata dia, ada lebih dari 80 kabupaten/kota yang sedang disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum terkait dengan kelayakannya.
Dengan demikian, lanjut dia, kemungkinan besar lebih dari 53 kabupaten/kota yang siap membuka Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025-2026.
"Ada yang mulai dari SD-nya, ada yang mulai dari SMP, ada yang mulai dari SMA. Tapi mulai tahun depan, insyaallah sudah mulai bisa menerima semua jenjang," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Mensos berkesempatan menyosialisasikan Sekolah Rakyat kepada masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan lainnya yang anak-anaknya akan menjadi calon siswa Sekolah Rakyat di Sentra Satria Baturraden.
Baca juga: Sekolah Rakyat Jakarta berada di tiga lokasi
Baca juga: Kemensos ajak pemda entaskan kemiskinan melalui Sekolah Rakyat
Baca juga: Sinergi Mensos-Mendagri sosialisasi Sekolah Rakyat ke ratusan pemda
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025