Shanghai (ANTARA) - Satelit astronomi yang dikembangkan bersama oleh China dan Prancis berhasil mendeteksi semburan sinar gama (gamma-ray burst/GRB) yang berasal dari 13 miliar tahun yang lalu, yang kemungkinan besar berasal dari kolapsnya sebuah bintang awal pembentuk lubang hitam atau bintang neutron.

Temuan itu memberi manusia gambaran sekilas tentang masa-masa awal alam semesta.

Temuan yang didapatkan oleh Space-based Multi-band Variable Object Monitor (SVOM) itu diumumkan dalam sebuah acara peringatan Hari Antariksa China di Shanghai, China timur, pada Kamis (24/4).

Diluncurkan pada 22 Juni 2024, SVOM menyelesaikan sejumlah uji coba di orbit (in-orbit) dan mendeteksi lebih dari 100 GRB, termasuk beberapa GRB berperilaku tidak biasa, ungkap peneliti utama SVOM asal China Wei Jianyan.

Simulasi eksperimental terhadap SVOM terlihat di Akademi Inovasi Mikrosatelit di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur pada 23 April 2025. ANTARA/Xinhua/Jin Liwang
Peneliti utama SVOM China Wei Jianyan (kiri) dan peneliti utama SVOM Prancis Bertrand Cordier mengumumkan kumpulan pencapaian ilmiah pertama yang diperoleh oleh satelit astronomi China-Prancis pada upacara Hari Luar Angkasa China di Shanghai, China timur, 24 April 2025. ANTARA/Xinhua/Jin Liwang

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025