petani berharap pemerintahanan Jokowi-JK mengawali penggunaan teknologi biotek dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Jakarta (ANTARA News) - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengharapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) mengawali penggunaan teknologi bioteknologi atau biotek dalam waktu yang tidak terlalu lama.

"Indonesia memerlukan terobosan teknologi untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri agar ketergantungan impor tidak semakin banyak," kata Ketua KTNA Winarno Tohir, dalam Seminar on Global Status of Commercialized Biotech Crops 2014: Peranan Teknologi Pertanian dalam mendukung Swasembada Pangan di Jakarta, Rabu.

Bahkan, lanjut dia, Indonesia harus mampu mengekspor produksi pangan.

"Oleh karena itu petani berharap pemerintahanan Jokowi-JK mengawali penggunaan teknologi biotek dalam waktu yang tidak terlalu lama," katanya.

Sementara itu, Direktur Indonesian Biotechnology Information Centre (IndoBIC) Bambang Purwantara mengatakan, dukungan teknologi termasuk adopsi teknologi akan meringankan upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan, sebagaimana diamanatkan Nawa Cita Kabinet Kerja.

Menurut dia, meskipun bukan satu satunya teknologi mujarab, banyak negara menyadari bioteknologi merupakan salah satu jawaban bagi upaya peningkatan produksi pangan dunia.

"Bagi Indonesia, adopsi tanaman biotek, utamanya tebu dan jagung tinggal menunggu persetujuan pakan. Kita pun berharap, petani Indonesia akan melakukan hal yang sama," pungkasnya.

(S025)



Pewarta: Subagyo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015