Gaza (ANTARA) - Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) pada Minggu (27/4) mengatakan bahwa persediaan tepung di Gaza telah menipis karena Israel terus membatasi masuknya makanan dan bantuan kemanusiaan.
"Persediaan tepung UNRWA juga habis sebelumnya pada pekan ini. Kelaparan semakin parah di Gaza. Orang-orang, termasuk banyak anak-anak berharap mendapatkan makanan untuk bertahan hidup melalui makanan hangat yang didistribusikan oleh badan amal," demikian tertulis di platform media sosial X.
"Sekitar 3.000 truk kami yang sarat dengan bantuan penyelamatan jiwa siap memasuki Gaza," kata UNRWA, seraya menegaskan kembali seruannya agar Israel mencabut blokade di daerah kantong tersebut untuk memungkinkan pengiriman bantuan mendesak kepada lebih dari 2 juta warga Palestina.
Israel telah memblokir masuknya semua bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret. Israel kemudian mengakhiri gencatan senjata yang berjalan selama dua bulan dengan Hamas pada 18 Maret dan kembali melancarkan berbagai serangan udara dan darat yang mematikan ke daerah kantong tersebut.
Berbagai serangan baru Israel sejauh ini telah mengakibatkan 2.151 warga Palestina tewas dan 5.598 orang lainnya terluka, kata otoritas kesehatan Gaza pada Minggu (27/4), seraya menambahkan jumlah korban tewas di daerah kantong tersebut sejak perang pecah pada Oktober 2023 telah bertambah menjadi 52.243 orang, dengan 117.639 orang terluka.
Pada Jumat (25/4), Program Pangan Dunia (World Food Program/WFP) PBB mengatakan pihaknya telah kehabisan stok makanan di Gaza karena perlintasan perbatasan masih ditutup.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025