Jakarta (ANTARA) - Tidur yang nyenyak adalah kebutuhan dasar tubuh yang penting untuk pemulihan fisik dan mental.

Namun, tidak semua orang dapat menikmati tidur yang berkualitas. Insomnia adalah salah satu gangguan tidur yang sering dialami banyak orang. Ini adalah kondisi di mana seseorang kesulitan untuk tidur, baik saat mencoba untuk tidur maupun saat mempertahankan tiduran sepanjang malam. Hal ini tetap terjadi meskipun sudah memiliki waktu yang cukup dan lingkungan tidur yang mendukung.

Insomnia sendiri dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, karena seseorang yang menderita insomnia sering kali merasa kelelahan atau kesulitan berkonsentrasi selama waktu bangun. Dilansir dari Sleep Foundation, tiga per empat orang dewasa terkadang mengalami gejala insomnia, meskipun tidak semuanya memenuhi kriteria untuk diagnosis insomnia resmi. Durasi masalah tidur ini dan apakah mengganggu fungsi harian menjadi faktor utama dalam menentukan apakah seseorang benar-benar mengalami insomnia.

Apabila masalah tidur ini berlangsung lama dan sudah mempengaruhi kualitas hidup, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Jenis-Jenis Insomnia

Insomnia dapat dibedakan berdasarkan durasi dan penyebabnya. Beberapa jenis insomnia yang umum ditemui antara lain:

1. Insomnia akut

Insomnia jenis ini biasanya bersifat sementara dan berlangsung selama beberapa minggu. Umumnya, insomnia akut dipicu oleh stres, kecemasan, atau perubahan besar dalam hidup seperti pergantian pekerjaan atau masalah pribadi. Kondisi ini seringkali sembuh dengan sendirinya setelah penyebabnya hilang.

2. Insomnia kronis

Insomnia kronis adalah kondisi tidur yang terganggu selama lebih dari tiga bulan dan terjadi minimal tiga kali dalam seminggu. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk gangguan kesehatan fisik, masalah mental, atau bahkan kebiasaan tidur yang buruk. Insomnia ini memerlukan penanganan medis untuk mengidentifikasi penyebab yang mendalam dan mengelola gejalanya.

3. Insomnia Onset (kesulitan tidur di awal malam)

Insomnia onset ditandai dengan kesulitan untuk tertidur di awal malam. Orang dengan jenis insomnia ini biasanya merasa gelisah atau terjaga berlarut-larut, meskipun tubuh sudah lelah. Penyebab umum dari insomnia onset termasuk kecemasan, konsumsi kafein berlebihan, atau pola tidur yang tidak teratur.

4. Maintenance insomnia (kesulitan untuk tetap tidur)

Insomnia jenis ini terjadi ketika seseorang terbangun terlalu dini atau sering terbangun di tengah malam dan kesulitan untuk tidur kembali. Penyebabnya bisa terkait dengan gangguan psikologis seperti depresi, stres, atau gangguan kecemasan. Pola tidur yang terganggu ini bisa menyebabkan rasa lelah dan kurangnya energi di siang hari.

5. Insomnia perilaku anak

Pada anak-anak, insomnia perilaku terjadi ketika mereka mengalami kesulitan tidur atau menolak untuk tidur. Ini bisa disebabkan oleh rasa takut, kebiasaan tidur yang buruk atau masalah emosional.

Gejala insomnia

Gejala insomnia dapat bervariasi, namun umumnya meliputi:

  • Kesulitan untuk tertidur atau tetap tidur sepanjang malam
  • Terbangun terlalu dini dan tidak bisa tidur lagi
  • Perasaan lelah atau kantuk berlebihan di siang hari
  • Sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
  • Gangguan emosional, seperti mudah marah atau cemas

Baca juga: Ingin tenang dan tidur lebih nyenyak? coba dengarkan "pink noise"

Baca juga: 3 cara alami cegah sakit maag di malam hari

Baca juga: Terapi insomnia bisa bantu kurangi risiko depresi pasca-persalinan

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025