Jakarta (ANTARA) - Para menteri ketenagakerjaan yang tergabung dan mengikuti pertemuan BRICS (Brasil, Russia, India, China, South Africa) Labour Employment Ministers’ Meeting (LEMM) di Brasil, mendeklarasikan pembangunan berkelanjutan yang beriringan dengan perlindungan pekerja.
“Deklarasi akan menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan harus sejalan dengan perlindungan pekerja, terutama di negara-negara Global South,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Yassierli dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Menaker Yassierli mengatakan ia dan para menteri ketenagakerjaan BRICS mengadopsi deklarasi yang menyoroti pentingnya pertumbuhan ekonomi, kemajuan teknologi, dan pelestarian lingkungan guna membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Menaker Yassierli juga memberikan apresiasi atas inisiatif Jaringan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) BRICS (OSH Network) dan menanti pertemuan pertamanya di Sochi pada September 2025.
Selain itu, para menteri ketenagakerjaan pun mendukung kerja BRICS Network of Labour Research Institutes terkait dampak kecerdasan buatan di pasar kerja.
“Para menteri menyampaikan terima kasih kepada mitra social, ILO, dan ISSA atas kontribusinya, serta kepada Brasil sebagai tuan rumah pertemuan tahun ini, dan menantikan pertemuan berikutnya di Bawah Presidensi India pada 2026,” kata Yassierli.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.