Ketahanan pangan nasional dan regional hanya dapat dicapai bila rantai pasoknya stabil dan kita memiliki visi bersama

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyatakan upaya revitalisasi pabrik Pusri IIIB dan revamping pabrik amonia PKT II bertujuan meningkatkan efisiensi energi dan kapasitas produksi agar harga pupuk tetap terjangkau.

"Revitalisasi ini bukan sekadar soal efisiensi. Ini adalah cara kami menjaga keterjangkauan harga pupuk dan menyesuaikan kapasitas produksi dengan pertumbuhan kebutuhan pangan Indonesia yang terus meningkat," kata Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pupuk Indonesia gaungkan kolaborasi kunci wujudkan ketahanan pangan

Ia menyatakan upaya tersebut juga merupakan wujud dukungan perseroan terhadap ketahanan pangan nasional dari sisi hulu secara konsisten dan berkelanjutan.

Kini, perseroan mengoperasikan lima kawasan industri pupuk dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 9,4 juta ton urea dan 4 juta ton NPK, yang menjadikan BUMN di bidang produksi pupuk dan bahan kimia tersebut sebagai produsen pupuk terbesar ke-6 di dunia.

Dengan skala tersebut, Pupuk Indonesia memiliki peran strategis tidak hanya dalam menjaga ketahanan pangan nasional, tetapi juga memastikan stabilitas pasok pupuk regional.

Rahmad pun mengajak para pemangku kepentingan industri pupuk nasional maupun regional di kawasan Asia untuk memperkuat kolaborasi lintas negara agar dapat mengatasi tantangan krisis pangan global, disrupsi rantai pasok, dan perubahan iklim.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan pasokan bahan baku pupuk, terutama yang belum dapat dipenuhi dari dalam negeri seperti fosfat dan potash, sebagai langkah fundamental dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.

"Ketahanan pangan nasional dan regional hanya dapat dicapai bila rantai pasoknya stabil dan kita memiliki visi bersama," ujarnya.

Pupuk Indonesia terus memperkuat ketahanan pasokan melalui perluasan kemitraan strategis di tingkat regional dan global, sekaligus mengakselerasi pembangunan fasilitas produksi di dalam negeri.

Upaya tersebut bertujuan untuk menjaga feedstock security, serta menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pupuk bagi petani guna mendorong produktivitas pertanian secara menyeluruh.

Baca juga: Pupuk Kaltim perkuat penerapan ESG lewat inisiatif keberlanjutan

Baca juga: Pupuk Indonesia gelar "tebus bersama" pupuk subsidi di Bukittinggi

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025