Bangkok (ANTARA) - Produksi otomotif Thailand masih mengalami kontraksi pada Maret 2025, tetapi dengan laju yang lebih lambat seiring meningkatnya output kendaraan listrik (electric vehicle/EV) untuk pasar domestik, menurut data dari Federasi Industri Thailand (Federation of Thai Industries/FTI) pada Selasa (29/4).
Produsen otomotif Thailand memproduksi 129.909 kendaraan bulan lalu, turun 6,09 persen dari setahun sebelumnya dan melambat dari penurunan 13,62 persen yang tercatat pada Februari. Hal ini terutama dipengaruhi oleh penurunan drastis pada kategori truk dan mobil penumpang bertenaga bahan bakar, papar FTI.
Untuk kuartal pertama 2025, produksi otomotif merosot 14,88 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi 352.499 unit, terlepas dari pertumbuhan signifikan dalam kategori hibrida plug-in dan mobil listrik murni, kata juru bicara FTI Automotive Industry Club Surapong Paisitpattanapong.
Penjualan mobil domestik turun 0,54 persen (yoy) menjadi 55.798 unit pada Maret seiring penjualan truk pikap turun di tengah pengetatan praktik pinjaman di antara lembaga-lembaga keuangan, utang rumah tangga yang tinggi, dan ekonomi yang melambat, ujar Surapong dalam sebuah konferensi pers.
Ekspor produk mobil jadi negara Asia Tenggara ini anjlok 14,91 persen dari setahun sebelumnya menjadi 80.914 unit pada Maret, yang dikaitkan dengan perubahan model untuk kendaraan penumpang tertentu dan peraturan emisi karbon yang lebih ketat di beberapa pasar, papar Surapong.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025