Ada pula batik Adik Baji dari tahun 1950-an yang terkenal karena kelembutan kainnya
Pekalongan (ANTARA) - Museum Batik Pekalongan Jawa Tengah berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal menyelenggarakan pameran batik bertajuk "Kolaborasi Berkelanjutan" yang akan berlangsung hingga 31 Mei 2025, dalam rangka memeriahkan Hai Ulang Tahun ke-119 Kota Pekalongan.
Kepala Museum Batik Pekalongan Nurhayati Sinaga di Pekalongan Rabu, mengatakan bahwa kolaborasi ini sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya.
"Melalui kolaborasi ini, kami merawat warisan, memperkuat nilai, dan mempersembahkan cinta untuk Indonesia. Pameran ini menjadi bukti nyata sinergi pelestarian budaya dan ekonomi nasional," katanya.
Baca juga: Museum Batik Pekalongan tampilkan koleksi batik bernuansa Islami
Menurut dia, kegiatan pameran batik tersebut juga menjadi sarana edukasi dan pelestarian budaya.
Pameran ini, kata dia, terbuka untuk umum dan menjadi bagian dari rangkaian perayaan budaya yang menunjukkan bahwa batik seperti halnya rupiah yang menyimpan nilai-nilai luhur bangsa yang patut dijaga dan dilestarikan bersama.
Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal Bimala mengatakan, pameran ini menghadirkan koleksi-koleksi batik langka yang menggambarkan kekayaan tradisi serta mencerminkan kekayaan budaya batik Indonesia dari masa ke masa.
"Kami memamerkan batik tahun 1970-an, termasuk motif buketan dari Pekalongan dan batik Tiga Negeri-Lawasan yang memadukan karakter Solo, Pekalongan, dan Lasem. Ada pula batik Adik Baji dari tahun 1950-an yang terkenal karena kelembutan kainnya," katanya.
Baca juga: Wamen Kebudayaan motivasi anak muda lestarikan batik cegah kepunahan
Pada pameran ini juga menampilkan batik Walangkekek koleksi pribadi penyanyi keroncong legendaris Waldjinah yang diproduksi pada 1980-an dengan motif gringsing.
"Kain batik itu, pernah dikenakan Waldjinah saat menghadiri undangan resmi ke Jepang pada 2000," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025